BANJAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, mulai menjalankan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun, Senin (20/12/2021). Pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi ke 19.000 anak.
"Alhamdulillah sekarang ada gerakan vaksin anak 6-11 tahun. Kemarin masih khawatir anak-anak belum divaksin," kata Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih usai meninjau vaksinasi di SD Negeri 1 Kota Banjar.
Menurut Ade, siapa pun berisiko terkena Covid-19. Dengan adanya vaksinasi anak, kata dia, dapat melindungi anak dari virus tersebut.
"Kalau sudah divaksin, risikonya lebih aman. Bisa dibuktikan hampir 1,5 bulan kasus di kita (Banjar) nol. Alhamdulillah," katanya.
Baca juga: Cegah Kerumunan saat Nataru, Walikota Banjar Minta Semua PJU Dimatikan
Menurut Ade, nol kasus Covid-19 di Banjir bukan hanya karena vaksinasi, melainkan juga karena masyarakat yang ketat melakukan protokol kesehatan (prokes).
Diakui Ade, vaksinasi Covid-19 di Kota Banjar baru mencapai 78,6 persen, belum 100 persen. Saat ini masih ada 32.000 warga yang belum divaksin.
"Ditambah sasaran anak SD 19.000 orang. Jadi total 51.000 lagi," kata dia.
Untuk mengejar tingkat vaksinasi 100 persen, kata Ade, pihaknya tidak bisa menunggu warga yang datang untuk divaksin. Namun, kata dia, harus dilakukan jemput bola dengan mendatangi rumah warga.
"Semuanya, Pak Camat, Pak Lurah, ayo kita ngabret vaksin. Untuk melindungi diri," jelas dia.
Jenis vaksin yang disuntikkan ke anak adalah Sinovac. Karena sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM, Ade menjamin bahwa vaksin ini aman digunakan.
"Aman," tegas dia.
Bagi warga yang belum divaksin, Ade mengatakan, seharusnya malu terhadap anak yang sudah divaksin. Dengan berani divaksin, kata dia, hal ini merupakan suatu wujud bela negara.
Baca juga: Perbatasan Cianjur Diperketat Saat Libur Nataru, Masyarakat dari Luar Daerah Harus Sudah Vaksin
"Kita sama-sama berjuang, tapi kita selaku warga negara bela negaranya dengan cara divaksin," ucapnya.
Ade meminta semua warga mendukung vaksinasi. "Tanpa kecuali," ucapnya.
Salah seorang anggota keluarga anak yang divaksin, Seni, mengatakan, vaksinasi bisa membentuk imunitas tubuh terhadap virus. Oleh karenanya, ia tidak menolak saat adiknya yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar divaksin.
"Supaya terlindungi. Saya yakin aman," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.