Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Berbobot 300 Kg di Blitar Terperosok ke Septic Tank Sedalam 3 Meter, Bagaimana Penyelamatannya?

Kompas.com - 19/12/2021, 15:53 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dua ekor sapi yakni anak dan induknya, terperosok ke dalam lubang septic tank sedalam lebih dari tiga meter di Kelurahan Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (19/12/2021).

Pemilik sapi, Irwanto (31), bersama warga sekitar berhasil menyelamatkan anak sapi yang baru berusia beberapa bulan tersebut.

Namun, mereka tidak dapat mengangkat induk sapi karena terlalu berat. Sebab, bobot sapi dewasa itu mencapai kurang lebih 300 kilogram.

Baca juga: Kelompok Lintas Agama Bantu Bersihkan Sisa Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Isi septic tank dengan air

Irwanto akhirnya menghubungi Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar untuk meminta bantuan.

Dalam waktu sekitar 30 menit, petugas bersama warga berhasil mengangkat sapi dewasa tersebut.

Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Teddy Prasojo mengatakan, pihaknya memiliki teknik khusus untuk upaya penyelamatan, yakni dengan menggelontor septic tank dengan air.

"Kami mengisi septic tank dengan air hingga penuh. Dengan cara itu, sapi ikut terangkat ke permukaan," jelas Teddy saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Pemkot Blitar Resmikan 5 Palang Pintu Pelintasan Kereta Api, Kemenhub: Pertama di Indonesia

Menurut Teddy, tanpa menggunakan strategi itu, terlalu berat untuk mengangkat sapi dengan bobot ratusan kilogram tersebut.

Apalagi, ujarnya, sapi berada di dasar septic tank sedalam lebih dari tiga meter.

"Apalagi yang kita mau angkat kan hewan yang masih hidup," ujarnya.

Baca juga: Alun-alun dan Taman Kota Blitar Tutup Saat Tahun Baru, Wisata Makam Bung Karno Tetap Buka

 

Setelah air digelontorkan ke septic tank, ujarnya, badan sapi terangkat mengikuti permukaan air yang terus naik.

Ketika air sudah memenuhi septic tank, petugas sebera meraih sapi dan menarik tali yang mengikat lehernya.

"Sapi mengambang di air sehingga tidak terlalu berat juga untuk menariknya ke permukaan," ujarnya.

Baca juga: Mantan Anggota Tim Penasehat Bupati Blitar Dipenjara Atas Kasus Pencemaran Nama Baik

Beton penutup jebol

Teddy mengatakan, peristiwa terperosoknya anak dan induk sapi itu terjadi karena beton yang menutup septic tank jebol.

Dia menduga beton itu tidak kuat menahan beban dua ekor sapi yang berdiri di atasnya. Kekuatan beton diduga menurun akibat seringnya terendam air ketika hujan lebat turun.

Kebetulan, kata Teddy, Irwanto membangun kandang sapi berisi lima ekor sapi persis di atas septic tank di belakang rumahnya.

Teddy menambahkan, anak dan induk sapi itu berhasil diangkat dari septic tank dalam kondisi sehat tanpa cedera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com