Herman dibawa malam itu tanpa baju. Dia diduga disiksa, sebab sekujur tubuhnya penuh luka.
Dua hari setelah penangkapan itu, 4 Desember 2020, Herman tewas di sel Mapolresta Balikpapan.
Keluarga menyatakan jenazah Herman penuh luka.
Mereka akhirnya melapor ke Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim.
Baca juga: Polda Kaltim Copot Jabatan Oknum Polisi Terduga Penganiaya Tahanan di Mapolresta Balikpapan
Pascalaporan itu, enam polisi di Polresta Balikpapan ditahan dan ditetapkan tersangka.
Mereka diduga sebagai pelaku penganiayaan Herman. Mereka satu unit, dengan pangkat perwira, pembantu perwira, yang lain pangkat brigadir.
Kini keenam terduga pelaku itu telah dicopot dari jabatannya atau dibebastugaskan dari Polresta Balikpapan.
Mereka diduga melanggar kode etik profesi polisi sesuai Peraturan Kapolri (PerKapolri) 14/2011 Pasal 13 dan 14 karena diduga melakukan kekerasan yang mengakibatkan nyawa orang hilang.
Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Penganiaya Tahanan
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Irjen Herry Rudolf Nahak menyatakan, polisi yang terlibat penganiayaan tahanan ini masih berstatus nonaktif.
Sanksi dari kepolisian akan dijatuhkan setelah perkara pidananya telah berkekuatan hukum tetap.
”Itu sangat tergantung pada penilaian lanjutan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Kaltim. Jadi, kami tunggu hasil itu. Mereka (kelima terdakwa), kan, masih banding. Kami menunggu sampai itu inkracht, baru kami menentukan sikap,” ujar Herry saat ditemui, Kamis (16/12/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.