Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Merakit Pesawat untuk Ceko, Suyanto Sebut Dokumen Bukti Hilang

Kompas.com - 19/12/2021, 15:06 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com- Nama Suyanto (42) menjadi buah bibir setelah membawa pulang pesawat jenis Short Take Off and Landing (STOL) dari Ciamis, Jawa Barat, ke kampung halaman di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur.

Selain pesawat tersebut, Suyanto yang juga dikenal dengan nama Heri Susanto itu sempat mengaku, membuat dua pesawat lain yang saat ini sudah berada di Ceko.

Namun Suyanto mengaku bukti-bukti pembuatan pesawat hingga transaksi telah hilang.

Baca juga: Sosok Suyanto, Pria Lulusan STM Asal Lamongan yang Bikin 3 Pesawat Sendiri hingga Dibeli Pemerintah Ceko, Pernah Menjadi TKI

Dibeli oleh Ceko

Suyanto menyebutkan, ada perbedaan antara dua pesawat di Ceko tersebut dengan pesawat STOL yang dibawa ke Lamongan.

"Kalau ini (pesawat STOL) saya yang mendesain, membuat rancangannya, dan merakit sendiri. Kalau dua pesawat yang di Ceko itu saya hanya merakit, desain dan bahan dari sana semua, tinggal merakit," ujar Suyanto, saat ditemui awak media, Sabtu (18/12/2021).

Suyanto mengatakan, untuk dua pesawat di Ceko, begitu pesawat selesai dirakit maka dikirimkan kembali kepada pemesan, salah satu dealer pesawat terbang di Ceko.

Suyanto mengaku, hanya mendapat bayaran atas hasil kerjanya dalam merakit pesawat tersebut.

"Jadi kalau sudah selesai itu ada orang ekspedisi yang datang dari Jakarta, tinggal ambil dan sudah di-packing. Setelah itu saya tidak tahu apa-apa lagi, itu sudah urusan mereka," tutur Suyanto.

Baca juga: Kisah Suyanto, Lulusan STM Lamongan yang Buat Pesawat Terbang Sendiri, Laku hingga Dibeli Pemerintah Ceko

Bukti-bukti disebut hilang

Suyanto dan pesawat yang dia bawa ke Lamongan Jawa Timur. Suyanto dan pesawat yang dia bawa ke Lamongan Jawa Timur.

Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai sosok dan dealer pesawat di Ceko yang memberikan order, Suyanto enggan buka suara.

Begitu pula ketika ditanya mengenai pihak ekspedisi asal Jakarta, yang mengirim pesawat hasil rakitannya.

Suyanto hanya menyebutkan, dia mengenal pemberi order dua pesawat di Ceko lantaran tergabung dalam EAA.

EAA adalah sebuah komunitas aircraft yang diklaim oleh Suyanto memiliki anggota dari beberapa negara di dunia.

Sedangkan mengenai bukti order tersebut, Suyanto mengatakan jika semua bukti transaksi sudah hilang.

Baca juga: Warga Lamongan Bikin Pesawat, TNI AU Akan Lakukan Supervisi dan Sosialisasi Aturan

 

Pesawat jenis STOL karya Suyanto, sedang diparkir di depan rumahnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Pesawat jenis STOL karya Suyanto, sedang diparkir di depan rumahnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan.
Bahkan, bukti transaksi secara virtual atas order tersebut dikatakan Suyanto tidak dikantongi lagi, lantaran dirinya mengklaim telah berganti handphone beberapa kali.

"Kalau dulu ya ada. Tapi sekarang sudah tidak ada. Email yang kemarin lupa, handphone juga sudah ganti beberapa kali," ucap Suyanto.

Suyanto juga mengaku tidak tahu apakah dua pesawat yang dirakitnya untuk Ceko sudah dapat terbang.

Karena dirinya mengaku, sudah tidak pernah menjalin komunikasi dengan pemberi order kedua pesawat tersebut.

"Saya tidak tahu apa bisa terbang atau tidak, sebab sampai saat ini saya sudah tidak pernah dihubungi lagi," kata Suyanto.

Baca juga: TNI AU Tak Punya Rencana Resmikan Pesawat STOL Buatan Warga Lamongan

Sementara untuk pesawat STOL yang dibawa kembali pulang ke Lamongan, lanjut Suyanto, belum sekali pun dilakukan uji coba terbang.

Karena itu, saat dibawa dari Ciamis ke Lamongan, pesawat diangkut menggunakan truk dan baru kembali dirakit menjadi bentuk pesawat saat berada di halaman rumah orangtuanya di Desa Sumberagung.

"Untuk mendapatkan izin terbang (menerbangkan pesawat) itu kan butuh peresmian macam-macam dari pihak terkait, jadi selama ini belum pernah," tutur Suyanto

Suyanto pun berusaha menjalin komunikasi dengan pihak terkait untuk mendapat izin menerbangkan pesawat.

Dia berharap pesawat STOL tersebut dapat diuji coba terbang secara resmi oleh pihak terkait.

"Untuk biaya pesawat STOL ini kurang lebih sekitar Rp 600 juta, mahal karena ada beberapa bagian pesawat yang didatangkan dari luar negeri. Ada donatur, berkenan menanggung 20 persen biaya," kata Suyanto.

Baca juga: Cerita Pengusaha Lamongan, Mobilnya Dicoreti Kata-kata Hujatan, Korban Kenal dengan Pelakunya

 

Lokasi sekitar rumah orangtua Suyanto yang jadi sasaran pedagang. Lokasi sekitar rumah orangtua Suyanto yang jadi sasaran pedagang.
Menarik perhatian warga

Penampakan pesawat STOL yang dipajang di halaman rumah orangtua Suyanto di Desa Sumberagung, rupanya menjadi magnet bagi warga sekitar.

Warga yang merasa penasaran, berdatang langsung untuk dapat menyaksikan penampakan pesawat ini dari dekat.

Kondisi tersebut membuat Suyanto memutuskan untuk memasang garis pembatas di sekitar pesawat.

Baca juga: TNI AU Tak Punya Rencana Resmikan Pesawat STOL Buatan Warga Lamongan

Hal itu dilakukan agar pengunjung tidak terlalu dekat dengan pesawat dan untuk menghindari kerusakan.

Dia juga memasang tenda di sekeliling pesawat.

Banyaknya orang yang berkunjung untuk melihat pesawat STOL hasil karya Suyanto, juga dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk mengais rezeki di sekitar lokasi.

Beberapa pedagang mengaku mendadak berjualan, salah satunya adalah Narti (40) yang berjualan es dan minuman.

"Ini dagangan anak saya, Nova. Kebetulan dia sedang pulang dan saya gantikan. Baru kemarin jualan di sini, setelah melihat banyak orang datang," kata Narti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com