Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Bantuan Pembaca KOMPAS.com Lewat Kita Bisa, Heri Purnomo Mantapkan Tambal Jalan

Kompas.com - 18/12/2021, 18:16 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Di sela-sela aktivitas hariannya, Heri Purnomo (49) senantiasa menyempatkan diri menambal jalan yang rusak karena lubang. Itu aktivitas sosial yang telah dijalaninya selama 21 tahun terakhir, secara swadaya.

Dukungan dari berbagai pihak semakin menambah semangat warga Dusun Gamol, Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu.

Perhatian itu termasuk dari pembaca KOMPAS.com yang secara sukarela mendonasikan uangnya melalui situs Kitabisa.com.

Baca juga: Cerita Pacik Dillok, ODGJ di Nunukan yang Selalu Tambal Jalan Berlubang dan Gemar Menolong

Jumlah uang yang terkumpul dari situs amal tersebut sebesar Rp 661.000. Juga terdapat tambahan Rp 150.000 dari seorang dermawan. Sehingga jumlah totalnya Rp 811.000.

Heri Purnomo yang telah menerima bantuan tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya. Dia juga mengapresiasi seluruh perhatian para pembaca tersebut.

"Saya ucapkan terimakasih untuk KOMPAS.com dan Kitabisa.com. Semoga ini menjadi amal Anda di Sana," ujar Heri saat ditemui di rumahnya, Jumat (17/12/2021).

Bantuan itu menurutnya sangat penting untuk kelancaran aktivitasnya menambal jalan. Sebab, aktivitasnya itu memang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Beberapa kebutuhan material yang harus dibeli itu misalnya adalah aspal curah, gas elpiji sebagai pemanas aspal, hingga bahan bakar penggerak motor roda tiganya.

"Itu lumayan untuk nambah modal beli aspal," suami dari Islami (38) ini menambahkan.

Baca juga: Cerita Sudardi, Ikhlas Belasan Tahun Tambal Jalan Berlubang di Desa dengan Sukarela (1)

Heri Purnomo adalah sosok individu yang secara swadaya berpatroli di jalan raya menggunakan motor roda tiganya demi menemukan jalan yang rusak, lalu menambalnya.

Pada motor roda tiganya itu telah tersedia lengkap aspal hingga peralatan penunjangnya. Mayoritas alat-alat tersebut adalah modifikasi yang disesuaikan kebutuhannya.

Aktivitasnya itu memang sudah dilakoninya sejak bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja tidak setiap hari dilakukan karena dia juga mengurus usaha toko kelontong di rumahnya.

Awalnya dia menambal lubang dengan cara menutup dengan tanah juga semen. Namun cara tersebut kurang efektif karena gampang rusak sehingga akhirnya dia menggunakan aspal.

Namun rupanya harga aspal curah itu sendiri cukup mahal. Satu drum ukuran kecil saja bisa mencapai Rp 1,3 juta tergantung kelasnya.

Sehingga sering kali dia mengakalinya dengan mengais aspal sisa-sisa proyek pengaspalan jalan yang biasanya teronggok di pinggir jalan.

Baca juga: Secara Swadaya, Polisi Tambal Jalan Berlubang di Jalur Mudik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com