Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gigitan Anjing Gila di Mamasa Kesulitan Dapat Vaksin Rabies

Kompas.com - 17/12/2021, 20:05 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Korban gigitan anjing gila di Mamasa, Sulawesi Barat, dilaporkan kesulitan memeroleh suntikan vaksin rabies.

Beberapa korban mengaku, mereka sampai berkeliling dari puskesmas ke puskemas untuk mendapatkan vaksin, namun dikatakan stoknya tidak tersedia.

Karena itu, para korban mengaku cemas mereka bisa terjangkit rabies jika tidak segera mendapatkan penanganan.

Baca juga: Digigit Kelelawar Saat Tidur, Pria Ini Meninggal Terinfeksi Rabies

Seperti tiga warga di Desa Osango, Kecamatan Mamasa yang menjadi korban gigitan anjing gila di saat yang hampir bersamaan.

Sudiarno, salah satu keluarga korban yang digigit mengungkapkan, anaknya digigit anjing milik warga di dekat rumah mereka beberapa hari yang lalu.

Korban yang bernama Jeslin (15) segera dilarikan ke puskesmas. Tetapi oleh petugas di sana dikatakan vaksin sedang kosong.

Mereka disarankan untuk ke dinas kesehatan. Namun sesampainya di sana, perjuangan mereka juga nihil.

"Saya khawatir anjing yang menggit anak saya rabies, sementara di semua fasilitas kesehatan termasuk puskesmas dan rumah sakit tidak menyedikaan vaksin rabies atau kosong," kata Sudiarno.

Kepala Dinas Kesehatan Mamasa, Dokter Hajai S Tangga mengatakan pihaknya kini tengah mengupayakan pengadaan vaksin dari provinsi untuk memenuhi permintaan warga yang membutuhkan.

Baca juga: Penemuan Vaksin Rabies yang Selamatkan Seorang Anak dari Gigitan Anjing Gila

Menurut Hajai, jumlah vaksin yang di-drop ke Mamasa cukup banyak, bahkan sebagian mengambil jatah kabupaten lain, hanya saja saat ini stok vaksin habis dan pihaknya tengah mengupayakan pengadaan stok vaksin yang dibutuhkan warga.

“Dinas kesehatan Mamasa telah melayangkan surat permintaan vaksin rabies ke provinsi, mudah-mudahan segera tersedia,” jelas Dokter Hajai.

Untuk sementara ini, korban yang digigit mengupayakan vaksin ke luar daerah, seperti ke Polewali Mandar atau Mamuju.

Keluarga korban berharap upaya mereka mencari vaksin hingga ke luar kota bisa mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan.

Baca juga: Hendak Pergi ke Warung, Bocah SD di Kolaka Utara Diserang Anjing Gila, Ini Kondisinya

Selain itu, warga juga berharap dinas kesehatan kembali melakukan vaksinasi rabies untuk anjing peliharaan penduduk setempat.

Di Mamasa sendiri, umumnya warga memelihara anjing secara tradisional, baik untuk hobi maupun untuk kepentingan konsumsi dan komersil.

Anjing peliharan mereka umumnya hanya dilepasliarkan di tengah permukiman warga. Banyak anjing yang belum mendapatkan vaksin rabies hingga dikhawatirkan bisa menjangkiti warga termasuk anak-anak yang kerap jadi korban gigitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com