Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain 48 Korban Meninggal, Tim Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Juga Temukan 5 Potongan Tubuh Manusia

Kompas.com - 16/12/2021, 16:40 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, hingga hari ke-13, korban meninggal akibat bencana awan panas Gunung Semeru sebanyak 48 orang. Sedangkan korban hilang diprediksi masih 23 orang.

"Sampai saat ini 48 orang yang kami temukan utuh dan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Penjelasan PVMBG Terkait Gunung Semeru yang Kembali Keluarkan Awan Panas

Selain korban yang ditemukan utuh, petugas yang melakukan pencarian juga menemukan potongan tubuh manusia. Terdapat lima potongan tubuh manusia yang ditemukan selama proses pencarian korban awan panas Gunung Semeru.

"Kami juga menemukan lima body part potongan tubuh manusia. Ada yang dari dada ke bawah, ada yang kepala saja, tangan juga," kata Joko Sambang.

Baca juga: Puncak Semeru Diselimuti Awan Gelap Sebelum Luncurkan Awan Panas, Warga dan Relawan Panik

Tambah waktu pencarian

Joko menjelaskan, standar operasi pencarian korban sebenarnya hanya tujuh hari setelah bencana terjadi.

Namun, menginjak hari ketujuh, posko pengaduan dan petugas pencarian mendapatkan laporan dari warga bahwa masih ada anggota keluarganya yang belum ditemukan. Total aduan yang masuk sebanyak 30 orang.

Kemudian, semua pimpinan dan petugas SAR sepakat menambah waktu pencarian selama tiga hari.

"Jadi ada 10 hari. Tapi setelah itu komandan SAR meminta semua tim pencarian menambah waktu tiga hari. Nah, sekarang ini sudah hari ke-13 atau hari terakhir," jelasnya.

Sementara itu, dari 30 laporan warga yang masuk, diperkirakan tersisa 23 orang yang belum ditemukan.

Namun, Joko menyebutkan bahwa angka tersebut masih simpang siur.

"Nominal yang belum ditemukan ini memang bervariasi. Dari 30 aduan yang kami terima itu, bisa jadi 23 orang yang sudah tersisa seiring berjalannya waktu pencarian," katanya.

Pihaknya berencana untuk menemui keluarga korban yang masih hilang terkait dengan proses pencarian selanjutnya.

"Rencananya hari ini kami akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang anggota keluarganya belum ditemukan. Ini nanti diinisiasi dari komandan SAR nanti," jelasnya.

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, Relawan yang Tengah Mencari Korban Langsung “Balik Kanan”

Joko berharap pihak keluarga korban dapat memahami kondisi ini, apalagi Gunung Semeru masih terus mengeluarkan awan panas.

"Semuanya sudah kami lakukan yang terbaik hingga di luar waktu SOP pencarian. Semoga semua ini bisa saling menerima. Ini juga sudah menjadi duka bersama," ungkapnya.

Diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021). Awan panas itu meluncur ke arah Curah Kobokan hingga menyapu sebagian rumah warga di daerah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com