MAUMERE, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengungsi di wilayah perbukitan pasca-gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah tersebut, Selasa (14/12/2021).
Mereka mengungsi di wilayah perbukitan yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pemukiman.
Di perbukitan mereka membangun tenda darurat dari bambu dan beratapkan terpal.
Kades Nangahale, Sahanudin, mengungkapkan, ratusan warga yang mengungsi tersebut belum pulang ke rumah karena masih trauma dengan tragedi tsunami pada tahun 1992.
Baca juga: BPBD: Warga Maluku Barat Daya Selalu Rasakan Gempa tapi Tidak Tercatat di BMKG
Saat ini, ratusan warga tersebut mengungsi dan tetap bertahan di tenda darurat tepat di belakang SMK dan SMA Nangahale.
"Warga belum mau balik ke rumah karena masih ada gempa susulan. Mereka masih trauma karena tsunami puluhan tahun yang lalu," ungkap Sahanudin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (16/12/2021).
Ia mengatakan, warga secara swadaya membangun tenda darurat sebagai tempat tinggal mereka sementara.
"Mereka semua menginap di tenda darurat yang dibuat sendiri," katanya.
Dirinya mengaku sudah menyampaikan situasi dan kondisi warga di pengungsian kepada pemerintah Kecamatan Talibura.
Baca juga: Intensitas Gempa Susulan Menurun, Warga Maumere yang Mengungsi Diimbau Kembali ke Rumahnya
Gempa magnitudo 7,4 sebelumnya mengguncang wilayah NTT pada Selasa lalu.
Pusat gempa itu berada pada jarak 112 kilometer arah barat laut Larantuka, Kabupaten Flores Timur dengan kedalaman 12 kilometer.
Gempa tersebut sempat memicu munculnya peringatan dini tsunami di beberapa daerah, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.
Ratusan warga memilih mengungsi di perbukitan, perahu, hingga halaman kantor bupati Sikka karena khawatir dengan gempa susulan dan trauma dengan tsunami yang pernah terjadi tahun 1992.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.