KOMPAS.com - Sebuah mobil travel dari Aceh dengan tujuan Kota Medan masuk jurang sedalam 50 meter pada Minggu (12/12/2021) pagi.
Lokasi kecelakaan adalah Sungai Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional di kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang jehe, Kabupayen Pakpak Bharat.
Ada tujuh orang yang dinyatakan hilang. Mereka terdiri dari 1 sopir dan 6 penumpang.
Dikutip dari Serambinews.com, lokasi Sungai Kombih cukup ekstrem karena berpalung dengan kondisi arus air sangat kencang.
Palung Sungai Kombih ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga capai puluhan meter.
Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban mobl nopol BL 1537 EF yang jatuh di daerah tersebut.
Baca juga: 4 Penumpang Mobil Innova yang Terjun ke Jurang di Pakpak Bharat Belum Ditemukan
Suhalat, warga sekitar menceritakan kondisi kawasan Sungai Kombih. Ia mengaku, saat musim kemarau mencari ikan dengan cara menyelam di kawasan tersebut.
Menurutnya, sungai tersebut memiliki lebar yang bervariasi dengan bagian palung di sisi kanan dan kiri. Selain itu ada bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.
Selain itu, lebar sungai yang bervariasi terkadang melebar dan menyempit dan berarus kencang, menyulitkan relawan untuk melakukan penyisiran.
Baca juga: Mobil Innova Berisi 7 Orang Terjun ke Jurang, 3 Ditemukan Meninggal
“Kalau kita tengoh sepintas sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan kiri sungai ini berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar. Kalau istilah kami sungai ini bersayap,” ujar Kulat Sagala
Selain berpalung atau berongga di sisi kiri kanan sungai, Kulat Sagala juga menyatakan jika arus sungai saat ini keruh dan cukup deras karena debit air meninggi saat cuaca musim penghujan.
Dalam kondisi arus kencang dan keruh juga menyulitkan proses pencarian korban mobil jatuh di Sungai Kombih. Bukan itu saja, akses menuju sungai sangat ekstrem karena kondisi tebing sangat terjal.
Baca juga: Sopir Innova yang Terjun ke Jurang Ditemukan, 5 Orang Masih Dicari
Kemiringan tebing di atas sungai ke badan jalan nasional nyaris 90 persen bahkan menyerupai dinding tembok.
Karena kondisi sungai berpalung ini, warga mengaku jika setiap kendaraan kecelakaan di sana sulit ditemukan.