Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Lokasi Kecelakaan, Ini Kondisi Sungai Kombih di Pakpak Bharat, Berpalung dan Air Berarus Deras

Kompas.com - 15/12/2021, 11:34 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mobil travel dari Aceh dengan tujuan Kota Medan masuk jurang sedalam 50 meter pada Minggu (12/12/2021) pagi.

Lokasi kecelakaan adalah Sungai Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional di kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang jehe, Kabupayen Pakpak Bharat.

Ada tujuh orang yang dinyatakan hilang. Mereka terdiri dari 1 sopir dan 6 penumpang.

Baca juga: Mobil Travel 7 Penumpang Masuk Jurang Sedalam 50 Meter di Pakpak Bharat, Berangkat dari Aceh ke Medan

Berpalung dan arus air kencang

Dikutip dari Serambinews.com, lokasi Sungai Kombih cukup ekstrem karena berpalung dengan kondisi arus air sangat kencang.

Palung Sungai Kombih ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga capai puluhan meter.

Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban mobl nopol BL 1537 EF yang jatuh di daerah tersebut.

Baca juga: 4 Penumpang Mobil Innova yang Terjun ke Jurang di Pakpak Bharat Belum Ditemukan

Suhalat, warga sekitar menceritakan kondisi kawasan Sungai Kombih. Ia mengaku, saat musim kemarau mencari ikan dengan cara menyelam di kawasan tersebut.

Menurutnya, sungai tersebut memiliki lebar yang bervariasi dengan bagian palung di sisi kanan dan kiri. Selain itu ada bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.

Selain itu, lebar sungai yang bervariasi terkadang melebar dan menyempit dan berarus kencang, menyulitkan relawan untuk melakukan penyisiran.

Baca juga: Mobil Innova Berisi 7 Orang Terjun ke Jurang, 3 Ditemukan Meninggal

Tim SAR mengevakuasi salah satu korban meninggal dunia akibat mobil masuk jurang dan hanyut di Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat.Dok. Kantor SAR Medan Tim SAR mengevakuasi salah satu korban meninggal dunia akibat mobil masuk jurang dan hanyut di Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat.
Sementara itu Kulat Suraga, warga sekitar membenarkan jika sepanjang Sungai Kombih terdapat tempat yang berpalung.

“Kalau kita tengoh sepintas sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan kiri sungai ini berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar. Kalau istilah kami sungai ini bersayap,” ujar Kulat Sagala

Selain berpalung atau berongga di sisi kiri kanan sungai, Kulat Sagala juga menyatakan jika arus sungai saat ini keruh dan cukup deras karena debit air meninggi saat cuaca musim penghujan.

Dalam kondisi arus kencang dan keruh juga menyulitkan proses pencarian korban mobil jatuh di Sungai Kombih. Bukan itu saja, akses menuju sungai sangat ekstrem karena kondisi tebing sangat terjal.

Baca juga: Sopir Innova yang Terjun ke Jurang Ditemukan, 5 Orang Masih Dicari

Kemiringan tebing di atas sungai ke badan jalan nasional nyaris 90 persen bahkan menyerupai dinding tembok.

Karena kondisi sungai berpalung ini, warga mengaku jika setiap kendaraan kecelakaan di sana sulit ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com