Yang pertama, luka di dada bagian kiri bawah sedalam 5 milimeter.
Kemudian, di bagian punggung dengan tikaman sedalam 4,5 milimeter dan tembus paru paru hampir mengenai jantung.
Dengan kondisi seperti itu, anak mereka langsung dimasukan ke ICU.
"Anak kami ini dirawat sejak 3 Desember pukul 02.00 Wita. Dia dirawat selama lima hari di ICU. Kemudian hari keenam baru di ruang rawat inap hingga hari ini," ujar Zakharias.
Saat ini, kata Zakharias, kondisi anaknya sudah mulai membaik.
"Sejak kemarin, dia sudah bisa duduk di atas tempat tidur," kata dia.
Baca juga: Dampak Gempa Magnitudo 7,4 di NTT, Dua Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar Rusak
Dokter pun menyarankan, agar anaknya itu mengikuti terapi meniup balon, sehingga paru-parunya bisa segera pulih.
Selain itu, setiap tiga hari sekali, mereka harus membawa anaknya kontrol di rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, aparat Satuan Reskrim Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap lima pria dari sebuah perguruan silat di wilayah itu.
Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Ratusan Warga Pesisir NTT Mengungsi ke Halaman Kantor Bupati Sikka
Mereka diduga menikam siswa kelas II salah satu SMP di Kota Kefamenamu, Vikrensio Alone Bnani (14).
Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Fernando Okteber mengatakan, lima pelaku tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kelima tersangka itu adalah AJL (22), MB (37), AYT (26), YAPU (23) dan AS (26).
Para pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 2 Undang-Undang Nomor Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.