TIMIKA, KOMPAS.Com -KM Kalimas 4 bermuatan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional PLN Asmat, dilaporkan hilang kontak, Selasa (14/12/2021).
Kapal tersebut awalnya bertolak dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua pada Minggu (12/12/2021) pukul 05.00 WIT.
Seharusnya kapal tiba di Agats, Kabupaten Asmat pada pukul 17.00 WIT.
Namun, hingga Selasa, kapal yang dinakhodai Ansar, serta lima anak buah kapal, yakni Ruslan, Supliansyah, Nikmat, Haswan dan Mirzan tak kunjung tiba.
Baca juga: Kapal Cantika Lestari 88 Terbakar di Perairan Sorong, 10 ABK Selamat Usai Lompat ke Laut
Hilang kontaknya kapal itu kemudian dilaporkan pihak Pertamina di Timika ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika.
"Hingga dilaporkan ke petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, kapal tersebut belum juga diketahui nasib dan keberadaannya," tulis Humas Kantor Pencarian dan Petolongan Timika dalam keterangan, Selasa.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George L.M Randang telah memberangkatkan tim SAR gabungan terdiri dari personel rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, TNI AL dan Pol Airud menggunakan Kapal Rescue Boat (RB).
Tim diberangkatkan dari Timika dengan menyisir dari perairan Poumako ke arah Pulau Tiga, dengan haluan bagian terluar dari jalur pelayaran rutin masyarakat Timika-Asmat.
Baca juga: Kapal Hanyut Saat Perbaiki Bagan, 4 Nelayan Melompat ke Laut, 1 di Antaranya Hilang
Sementara Tim SAR gabungan dari Agats terdiri dari personel rescuer Pos SAR Asmat, TNI AL, Pol Airud dan RAPI menggunakan RIB berkekuatan 85 PK melakukan penyisiran dari Asmat hingga Pulau Tiga.
Sementara itu, Ksb Operasi SAR Timika, Syahril menyampaikan bahwa operasi SAR gabungan ini menggunakan alat utama laut dengan maksimal.
"Dengan harapan jika semakin banyak aset atau unsur yang bergerak mencari, maka potensi ditemukan semakin besar. Tentunya kami dari unsur SAR gabungan menyesuaikan dengan situasi cuaca di lapangan," kata Syahril.
"Kami juga berharap jika ada masyarakat yang beraktivitas di laut yang melihat keberadaan kapal atau para kru tersebut, agar dapat melaporkan ke Basarnas atau Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika secepatnya," pungkas Syahril.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.