Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Eks TKI di Malaysia yang 8 Tahun Tak Digaji, Dilarang Istirahat dan Hanya Diberi Mi Instan

Kompas.com - 14/12/2021, 16:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Canda tawa dan pertengkaran kecil enam anak Nuli Yustina (35), warga Kampung Nangadakan, Desa Senanga Kecamatan Nangataman Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat terdengar begitu riang gembira.

Tawa riang yang berasal dari salah satu kamar di lantai 2 Rusunawa, gedung penampungan eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Nunukan Kalimantan Utara tersebut, tak mampu menghapus kenangan pahit yang diderita Nuli sejak 2001.

"Tahun 2001 saya putus sekolah kelas empat SD di kampung. Kondisi ekonomi keluarga saya sangat buruk sehingga waktu datang agensi tenaga kerja yang menawarkan upah 800 Ringgit Malaysia untuk jadi pembantu, orang tua langsung usahakan uang untuk saya berangkat kerja," ujar Nuli saat ditemui di Rusunawa, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Ribuan TKI Akan Tiba di Batam pada Akhir Tahun

Nuli sangat senang bisa bekerja di luar negeri dengan bayangan gaji yang cukup besar.

800 ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 2,7 juta dengan kurs Rp 3.400 per 1 ringgit, merupakan nominal yang cukup besar dan menggiurkan bagi keluarga Nuli yang tinggal di wilayah pelosok desa.

Sayangnya, impian tersebut langsung buyar ketika Nuli sudah sampai tujuan, di Penampang, Kota Kinabalu, Malaysia.

"Saya di-lock (dikunci) dari luar setiap bekerja. Saya selalu mulai kerja jam 4 subuh dan selesai tengah malam. Itu terjadi selama delapan tahun dan tidak ada saya dikasih gaji," lanjutnya.

Majikan Nuli hanya mengatakan gaji tersebut sudah dibayarkan ke agensi yang membawanya.

Ia bahkan sering makan nasi sisa. Selama 8 tahun menjadi asisten rumah tangga, Nuli lebih sering makan mi instan.

"Sering saya sakit karena hanya makan Maggie (mie instan made in Malaysia). tapi tidak ada boleh rehat, saya tetap bekerja di dua rumah majikan. Majikan punya dua rumah dan saya sendirian yang kerjakan dari menyapu, mengepel dan semua pekerjaan rumah," katanya sedih.

Baca juga: Munirah, TKI yang 12 Tahun Disiksa Majikan di Arab Saudi Nama Aslinya Halimah, Keluarga Sulit Cari

Selama itu pula, Nuli hanya memiliki sepasang baju yang melekat di badan.

Ia hanya terpaksa cuci kering pakai, padahal ia bekerja dengan keluarga yang berkecukupan dan memiliki apartemen.

"Majikan tidak pernah kasih saya tinggal di apartemennya, takut saya kabur. Saya tinggal di rumah yang dikhususkan sebagai kantor pribadi, tidak ada orang saya bisa jumpa dan saya habiskan hari dalam rumah yang terkunci. Seandainya terjadi kebakaran, sudah pasti saya mati di dalam," kenangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com