Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Rampung Dikerjakan, Proyek Jalan Nasional Senilai Rp 23 Miliar di Pulau Semau NTT Rusak

Kompas.com - 14/12/2021, 16:04 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kecewa dengan kondisi jalan nasional yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (NTT).

Pasalnya, ruas jalan yang baru dibangun di kampung halaman Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskosat tersebut rusak sebelum digunakan warga setempat.

Tokoh pemuda Desa Letbaun Yesaya Buifena, mengatakan, jalan yang rusak tersebut berada pada dua titik di Desa Uiasa, Kecamatan Semau.

Baca juga: Pasien RSUD Gowa Panik Saat Diguncang Gempa NTT, Sampai Dievakuasi Tim SAR

Menurut Yesaya, kerusakan yang pertama terjadi akhir November lalu ketika penahan yang terletak persis di salah satu deker roboh.

"Akibatnya, tanah urukan amblas dan menyebabkan aspal ikut retak beberapa meter," ungkap Yesaya kepada Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Kemudian, kerusakan di titik lainnya terjadi beberapa hari lalu, yakni tembok penahan juga roboh sehingga tanah urukan ikut amblas dan berdampak pada struktur aspal.

"Kelihatan jelas sekali bahwa bangunan tembok tidak kuat. Sebenarnya struktur tanah di lokasi itu berbatu dan tidak mudah bergerak," ungkap Yesaya.

Dia berharap, kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut yakni PT Adisti Indah dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT bisa segera memperbaiki jalan itu.

"Ini belum hujan saja sudah rusak apalagi kalau musim hujan pasti akan rusak berat," ujar Yesaya.

Baca juga: Istri Tersangka Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang Turut Diperiksa Polisi

Seharusnya, kata dia, dalam melaksanakan proyek pembangunan jalan itu, sudah ada perencanaan yang baik.

"Mayarakat belum menikmati jalan itu tapi sudah rusak. Kalau dibiarkan nanti kita tidak akan nikmati jalan itu. Apalagi Itu anggaran besar karena jalan nasional," ujar dia.

Dia pun meminta para pelaksana jalan itu agar memperhatikan titik lainnya yang terancam rusak.

"Jangan hanya tempel papan besar dengan anggaran besar tapi masyarakat tidak nikmati juga itu tidak baik. Kita berharap kontraktor bisa meningkatkan kualitas pembangunan jalan ini," kata Yesaya.

Janji diperbaiki

Dihubungi terpisah, PPK 1.2 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I BPJN NTT Nicodemus Sesa, mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

Menurut Nicodemus, penyebab kerusakan jalan tersebut akibat faktor alam.

Baca juga: Tersinggung karena Ditunjuk Saat Pesta Miras, 2 Pria di Kupang Bacok Temannya Sendiri

Dia menyebut, pekerjaan jalan dengan nama paket Pembangunan Jalan Lingkar Luar Semau itu mulai dibangun sejak Januari 2021 dan akan berakhir pada 31 Desember 2021, dengan pagu anggaran sebesar Rp 23.246.240.000.

Sedangkan panjang jalan yakni lima kilometer yang melintasi Desa Uiasa dan Desa Letbaun.

"Sementara ini dalam tahap perbaikan kembali," kata Nicodemus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com