Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Ekor Anjing Pelacak Diterjunkan ke Lokasi Terdampak Awan Panas Semeru, Bantu Temukan 13 Jenazah yang Terpendam

Kompas.com - 14/12/2021, 15:10 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menerjunkan 11 ekor anjing pelacak untuk membantu proses pencarian korban hilang akibat bencana awan panas Gunung Semeru.

11 ekor anjing dari Unit Satwa K-9 itu sudah mulai bekerja sejak hari pertama operasi pencarian digelar, yakni pada Minggu (5/12/2021) atau sehari setelah terjadi bencana awan panas.

Tiga dari 11 ekor anjing itu bernama lupita, kimmy dan sola. Mereka akan terus diterjunkan selama proses pencarian berlangsung.

Baca juga: Korban Erupsi Semeru Bakal Dapat Lahan 100 Meter Persegi di Tempat Relokasi

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, 11 anjing pelacak itu berasal dari Baharkam Mabes Polri sebanyak lima ekor, dari Polda Jatim empat ekor dan dari Polresta Malang Kota sebanyak dua ekor.

"Kita siap menambah unit satwa dari Polres jajaran jika memang diperlukan. Polri siap membantu sesuai intruksi Kapolri dalam Operasi Aman Nusa," kata Gatot, Selasa (14/12/2021).

Bantu Temukan 13 Jenazah Korban

Hingga Senin (13/12/2021), anjing pelacak itu berhasil melacak keberadaan 13 lokasi jenazah korban yang terpendam lumpur di dua area pencarian. Yakni di Curah Kobokan dan di Kampung Renteng.

"Temuan itu bersumber dari 25 titik aroma yang diendus anjing pelacak, dan menjadi petunjuk tim SAR gabungan mengerahkan alat berat dan melakukan penggalian titik lokasi," jelasnya.

Baca juga: Rumah Tertimbun Abu Vulkanik, Seorang Ibu Pengungsi Gunung Semeru Minta Mukena untuk Shalatkan Anaknya

Gatot memastikan kondisi unit anjing pelacak di lokasi bencana dalam kondisi prima meski bekerja di medan yang luas dengan cuaca yang tidak menentu.

"Tim menyediakan porsi asupan makanan dan minuman lebih untuk unit satwa plus vitamin agar para satwa tetap sehat dan bugar," katanya.

 

Diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas pada Sabtu (4/12/2021) lalu. Hingga Senin (13/12/2021), korban meninggal dunia akibat bencana itu mencapai 48 orang.

Sementara korban yang masih dirawat mencapai 18 orang. Rinciannya, 12 orang dirawat di RS dr Haryoto (RSDH), dua orang dirawat di RS Pasirian (RSP), tiga orang dirawat di RS Bhayangkara (RSB) dan satu orang lainnya dirawat di RS Tersier.

Selain itu, sampai saat ini tercatat 9.997 jiwa mengungsi di 148 titik lokasi pengungsian akibat bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com