Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,4 di NTT, Pemkab Sikka: Jauhi Pantai dan Waspada

Kompas.com - 14/12/2021, 13:42 WIB
Andi Hartik

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta warga di Maumere supaya menjauhi pantai.

Permintaan itu dikeluarkan setelah daerah tersebut diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,4.

"Jauhi pantai. Waspada selalu," kata Kabag Prokopim Pemkab Sikka, Even Edomeko melalui sambungan telepon, Selasa siang.

Selain itu, warga juga diminta untuk mengikuti perkembangan informasi gempa yang resmi dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) supaya terhindar dari informasi yang tidak benar.

"Jangan percaya kabar hoaks di media sosial. Tetap waspada," imbuhnya.

Baca juga: Pemkab Sikka Minta Warga di Maumere Jauhi Pantai dan Selalu Waspada Pascagempa M 7,4

Saat ini, warga di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mengungsi ke tempat yang aman. Sebelumnya mereka berhamburan lari ketika merasakan guncangan akibat gempa.

Kenaikan Muka Air Laut 7 Sentimeter

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono mengatakan, berdasarkan hasil monitoring tide gauge, terdapat kenaikan permukaan air laut setinggi 7 sentimeter di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur.

"Hasil monitoring tide gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 sentimeter di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur," kata Margioni kepada Kompas.com.

 

Sebagai informasi, gempa magnitudo 7,4 mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya pada hari ini, Selasa (14/12/2021) sekitar 10.20 WIB

Pusat gempa bumi berada pada 112 kilometer arah barat laut Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dengan kedalaman 12 kilometer.

Gempa tersebut memicu munculnya peringatan dini tsunami di beberapa daerah, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Nansianus Taris | Editor Pythag Kurniati, Andi Hartik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com