KENDARI, KOMPAS.com- Gempa magnitudo 7,4 yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021), ikut dirasakan warga kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala BPBD Bombana Andi Sarifudin mengatakan, getaran gempa dirasakan hampir seluruh warga di wilayah itu.
Namun hingga kini belum ada laporan kerusakan.
"Untuk Bombana kita lagi kumpul informasi pasca gempa. Sampai detik ini baru getaran yang dirasakan warga, kami masih menunggu informasi atau laporan kalau ada kerusakan," ungkap Andi kepada Kompas.com, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Pasca Gempa Magnitor 7,4 di NTT, Ini Kerusakan yang Terjadi di Pulau Selayar
Ia menjelaskan yang paling merasakan getaran kuat gempa itu di daerah pesisir seperti Kabaena, Rumbia, Rumbia Tengah dan Mataoleo.
Namun belum ada laporan terkait adanya tsunami di wilayah pesisir Bombana. BPBD Bombana telah memberi peringatan kepada warga agar menghindari dari wilayah perairan.
"Lima menit yang lalu masih ada getaran, jadi kami sarankan agar warga jangan dulu ke laut ataupun melaut bagi para nelayan. Imbauan itu sudah kami teruskan kepada para camat, lurah dan kepala desa," ujarnya.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan status siaga tsunami untuk wilayah pesisir dan laut di provinsi Sultra, setelah gempa magnitudo 7,4 di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/ 2021).
Ada empat wilayah itu yakni Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Wakatobi, dan Bombana masuk dalam status siaga Tsunami.
Namun, pada sekitar 12.30 WIB, peringatan itu diakhiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.