Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.930 KK Terdampak Banjir di Kota Bima, 1 Warga Hilang dan Belum Ditemukan

Kompas.com - 14/12/2021, 10:04 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Korban hilang belum ditemukan

Korban yang hilang terseret banjir pada Senin sore belum juga ditemukan.

Hingga Selasa (14/12) pagi, tim gabungan masih terus melakukan pencarian.

Pencarian korban dilakukan mulai dari tempat korban hilang hingga menyisir sejumlah titik menggunakan perahu karet.

Bahkan tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, TSBK dan FTSB telah memperluas wilayah pencarian sampai ke teluk Bima.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 13 Desember 2021

Namun, pencarian korban di hari kedua ini masih belum membuahkan hasil.

“Sampai pagi ini belum ada hasil pencariannya,”kata Zainab

Korban yang hilang diduga terseret arus banjir saat mandi di sungai bersama dua teman lainnya ketika hujan deras mengguyur kawasan setempat.

Sementara dua rekannya berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: Ini Penjelasan Balai Jalan NTB soal Perusakan Jalan ByPass Mandalika karena Banjir

Sebelumnya banjir bandang menerjang Kota Bima terjadi, Senin (13/12) sekitar pukul 17.30 Wita.

Berdasarkan data sementara dampak banjir dari sedang hingga parah terjadi di 21 Kelurahan. Total korban terdampak ada 1.930 KK dan satu orang hilang.

Hingga saat ini, BPBD terus melakukan asesmen dan mendistribusikan logistik kepada warga yabg terdampak, serta mendirikan dapur umum bersama TSBK dan Tagana untuk menyuplai kebutuhan makanan korban banjir.

Wali Kota Bima, M Lutfi pun tampak turun ke sejumlah lokasi banjir untuk memastikan kebutuhan mendesak warga terpenuhi.

Sementara itu, sejumlah warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kendati demikian, BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan apabila hujan deras turun kembali.

"Mengingat cuaca ekstrem yang sampai sekarang ini belum bisa dipastikan berakhir, sehingga masyarakat perlu mewaspadainya dan jangan panik,"pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com