JEMBER, KOMPAS.com– Kemendikbudristek memberikan bantuan kepada mahasiswa Universitas Jember asal Lumajang yang menjadi korban erupsi gunung Semeru.
Bantuan itu berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk semester gasal tahun akademik 2021/2022.
Lima mahasiswa yang terdampak letusan Gunung Semeru itu adalah Devani Ramadhani, mahasiswi Prodi Hubungan Internasional FISIP, Novia Dwiyanti dari Prodi Diploma Teknik Elektronika.
Kemudian, Nabila Firdausi dari rodi Perpajakan FISIP, Nurhalimah dari Prodi Pendidikan IPA FKIP dan Nurul Alfiani yang merupakan mahasiswi Prodi Penyuluhan Pertanian Faperta.
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna mengatakan, selain mendapatkan pembebasan UKT, para mahasiswa juga mendapatkan bantuan dari Unej.
Bantuan berupa uang tunai dan kebutuhan lainnya yang dihimpun dari keluarga besar kampus.
“Kebijakan pemberian bantuan ini telah disampaikan langsung oleh Kemendikbudristek melalui Dirjen Dikti kepada Rektor Universitas Jember, sebagai salah satu bentuk perhatian dan kepedulian agar para mahasiswa tetap bisa melanjutkan kuliahnya,” kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Pihaknya menyerahkan bantuan kepada korban erupsi gunung Semeru melalui Baznas Lumajang.
Sebab, bantuan berupa sembako maupun pakaian sudah banyak diberikan pada warga langsung.
Di antara lima mahasiswa tersebut, Devani Ramadhani mendapatkan ujian terberat.
Mahasiswa asal Dusun Kebonagung Desa Sumberwuluh ini kehilangan tujuh kerabatnya.
Yakni paman dan sepupunya. Dari tujuh kerabat yang hilang, baru tiga orang yang ditemukan.
“Kebetulan orangtua dan kerabat saya bermata pencarian sebagai penambang pasir,” tambah Devani.
Bahkan, Rumahnya juga hanya berjarak 500 meter dari aliran lahar dingin yang masuk dalam zona merah.
Baca juga: Gempa M 5,3 di Jember Terasa hingga Banyuwangi, Rombongan Warga yang Sedang Takziah Berhamburan