BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) disabilitas, Sinta, membuat sejumlah menteri tercengang.
Kejadian berlangsung saat pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) di Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (13/2/2021).
Saat itu, warga Cimahi ini mewakili pelaku UMKM disabilitas untuk menerima NIB. Ia diantar investornya yang juga disabilitas.
Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Populasi Muslim Terbesar Dunia, tapi Produk Halalnya Kalah dari Taiwan dan Brasil...
Saat di atas panggung, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertanya tentang omzet yang ditekuni Sinta.
Sinta lalu cerita, dirinya bisnis makanan ringan dengan omzet yang masih kecil, Rp 1 juta per bulan.
Mendengar itu, Bahlil bertanya, apakah Sinta perlu bantuan modal. Sinta kemudian mengangguh, Bahlil pun memanggil Menteri BUMN Erick Thohir ke atas panggung.
"Dulu Pak Erick ini beli usaha di luar negeri, sekarang ada yang butuh modal kerja. Silahkan Pak Erick," ucap Bahlil seraya mengatakan sebagai menteri investasi tugasnya adalah bagian pemasaran.
Erick kemudian mengobrol dengan Sinta. Ia bertanya, berapa modal yang dibutuhkannya untuk menjalankan usahanya.
"Perlu dana berapa? ngomong saja. Pengusaha harus berani," ucap Erick.
Baca juga: 3 Tekanan Global yang Sedang Dihadapi Indonesia Menurut Erick Thohir
Sinta sempat ragu untuk menjawab. Ia lalu menolak tawaran bantuan modal dari Erick Thohir. Sinta lebih memilih skema lain.
"Tidak perlu dana, bapak jadi investor saya saja," kata Sinta.
Mendengar ucapan Sinta, baik Erick ataupun Bahlil tertawa. Erick lalu berkata: "bismillah, deal ya, tolong catat nomor kontaknya," ucap Erick meminta bantuan stafnya.
Sambil tersenyum, Bahlil mengaku kagum atas sikap Sinta. Di hadapan ribuan orang, Bahlil mengatakan, pengusaha tulen memang tidak mau ditanya modal kerja, inginnya Erick Thohir jadi investor. Jadi nilainya bisa sangat besar.
"Beliau ini dulu pemilik Inter Milan, dulu beli triliunan, jadi jangan ragu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.