YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus memantau pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi.
Dari hasil pemantauan kondisi kubah lava Gunung Merapi saat ini masih stabil.
"Kubah lava ini kita anggap serius ya, kita pantau terus terutama perkembangan volumenya, kemudian memantau kestabilanya," ujar Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso saat dihubungi, Senin (13/12/2021).
Baca juga: Sultan HB X Sebut Gunung Merapi Alami Status Siaga Terlama, Minta Jalur Evakuasi Diperbaiki
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 3 Desember - 9 Desember 2021, volume kubah lava yang berada di barat daya sebesar 1.629.000 meter kubik.
Sedangkan volume kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Pemantauan kubah lava Gunung Merapi dilakukan rutin dengan menggunakan drone.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan dengan menggunakan kamera yang terpasang di 34 titik di sekeliling Gunung Merapi.
"Sampai sekarang menunjukan masih stabil, belum ada tanda-tanda. Cuman seperti itu kan kayak tanah longsor, itu tiba-tiba runtuh pun bisa tanpa menunjukan indikasi sebelumnya," tuturnya.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 2.000 Meter
"Tapi untungnya kan kalau misalnya pun runtuh secara masif itu insya Allah tidak menjangkau ke penduduk," imbuhnya.
Agus Budi menyampaikan BPPTKG telah membuat pemodelan, jika kubah lava Gunung Merapi runtuh jarak luncurnya masih berada di radius bahaya yang ditetapkan.
"Kalau runtuh secara masif, berdasarkan pemodelan maksimal ya 5 kilometer. Tetap kita pantau terus ya, setiap kejadian yang mungkin terjadi itu kita coba skenariokan," tandasnya.