Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Ikatan Cinta" Jadi Pelipur Gesti, Si Kembar yang Menderita Lumpuh

Kompas.com - 13/12/2021, 16:43 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Gesti Rizki, gadis berusia 30 tahun di Natar, Lampung Selatan, ini sehari-hari dirawat oleh Ayahnya yang menderita stroke.

Gesti hanya bisa terbaring di kursi roda yang sisi sandarannya agak direbahkan.

Kepalanya disanggah bantal, supaya bisa lebih tinggi untuk melihat ke arah televisi.

Gesti menderita kelumpuhan sejak ia dilahirkan.

Tidak bisa bergerak sama sekali, mulai dari punggung hingga kaki.

Baca juga: Kisah 4 Mahasiswa Unej Selamat dari Awan Panas Semeru, Sempat Lari Kocar-kacir, Kini Jadi Tim Relawan

Keseharian Gesti hanya di ruang tamu dan di depan televisi.

Dia sangat menggemari sinetron "Ikatan Cinta", serta menjadi fans berat tokoh Aldebaran dan Andin.

Secara tidak langsung, Aldebaran dan Andin yang sehari-hari "menemani" Gesti di rumahnya yang berada di Dusun 4 Sumber Sari 1, Desa Mandah, Kecamatan Natar.

"Iya, sehari-hari Gesti di sini (ruang tamu), kalau saya ada pekerjaan. Paling nonton TV. Dia paling senang sama sinetron itu, Ikatan Cinta," kata Ayahanda Gesti, Sukamto (57), saat ditemui di kediamannya, Minggu (12/12/2021) sore.

Baca juga: Kisah Nenek Mahriyeh Menanti Kepulangan Belahan Jiwanya yang Terpisah karena Letusan Gunung Semeru

Di rumah berdinding bata merah itu, Sukamto memang hanya berdua dengan Gesti.

Sang Ibu dan kembaran Gesti telah meninggal dunia.

"Kami cuma berdua sekarang," kata Sukamto.

Meski masih bisa mengurusi Gesti, Sukamto bukannya tanpa beban lain.

Sejak 11 tahun lalu, Sukamto menderita stroke.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Sukamto memasak, mencuci baju, hingga memandikan putrinya itu.

Sambil menonton televisi, Sukamto dengan telaten menyuapi Gesti.

Putrinya itu selalu riang ketika menonton sinetron yang memiliki rating tinggi tersebut.

"Iya, senang dia menonton sinetron itu," kata Sukamto dalam logat Jawa Tengah yang kental.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda Korban Pemerkosaan 4 Pria, Dimarahi Polisi Saat Melapor hingga Dilaporkan Balik oleh Terduga Pelaku

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Sukamto beternak ayam di belakang rumah.

Ayam itu dijualnya kepada tetangga atau warga dusun lain.

Menurut dia, hasil penjualan ayam tidak menentu untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Ya enggak cukup, Mas. Tapi alhamdulilah, ada yang kasih bantuan," kata Sukamto.

Meski hidup serba kekurangan, Sukamto tidak mau berpangku tangan dan terus berdoa untuk kesembuhan putrinya itu.

"Gesti pengin bisa membaca katanya. Doa kami agar Gesti sembuh dan kami bisa punya rumah sendiri," kata Sukamto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com