BANDUNG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta dengan tegas kepada para birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih aktif agar tidak terjun dalam politik.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan hal itu dalam kunjungannya ke Balai Kota Bandung pada hari pertama kerja Yana Mulyana sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung menggantikan Oded M Danial
Emil mengatakan, ada tanda-tanda jika pejabat pemerintahan ikut dalam politik praktis.
"ASN Kota Bandung tidak boleh berpolitik. Pemimpin politik di Pemkot Bandung saat ini hanya Pak Yana. Tanda tandanya ASN berpolitik biasanya pasang baliho," kata Emil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Senin (13/12/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Berharap Yana Mulyana Segera Dilantik Jadi Wali Kota Bandung Definitif
Lebih lanjut Emil menambahkan, ASN tidak boleh berpolitik agar bisa lebih fokus melayani masyarakat.
"Supaya konsentrasi melayani pemimpin politik. Pemimpin politik sekarang hanya Pak Yana (di Pemkot Bandung), di Pemprov Jabar saya dan pak UU. Kalau PNS ikut berpolitik, biasanya mesin birokrasinya enggak lancar, menggeser anggaran memperlambat janji politik dan program-program," tuturnya.
Senada dengan Ridwan Kamil, di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, ASN wajib menjalankan setiap perintah pimpinan yang dipilih oleh jalur politik.
"Pejabat politik itu kepala daerah, ASN itu melaksanakan pekerjaan pimpinan politik," bebernya.
Baca juga: Sambangi Balai Kota, Ridwan Kamil Semangati Birokrat Pemkot Bandung
Yana optimistis jika di Pemerintah Kota Bandung tidak ada ASN yang terlibat dalam politik praktis.
"Kalau ASN-nya berpolitik, nanti misalkan tiba-tiba mengubah program terhadap janji politik pimpinan bisa aja begitu. Itu kekhawatiran yang disampaikan pak Gubernur. Jadi saya yakin di Bandung mungkin tidak, tapi beliau menyontohkan di beberapa daerah mungkin saja bisa terjadi. Tapi prinsipnya ASN tidak boleh berpolitik," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.