KOMPAS.com - Sebelum awan panas Gunung Semeru menerjang tempat tinggalnya, Nurfida (7) sedang mengaji di masjid bersama teman-temannya.
Masjid itu berada satu wilayah dengan rumah Fida, yakni di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pada Sabtu (4/12/2021) sore, tiba-tiba terlihat asap tebal disertai gemuruh. Itu adalah awan panas guguran Gunung Semeru.
Melihat kejadian tersebut, Fida dan teman-temannya langsung berlari. Fida terus berlari hingga desa sebelah dan kemudian berlindung di masjid.
Di tempat Fida berlindung tersebut hanya terdampak hujan abu.
Baca juga: Fida, Bocah yang Lari Kencang Saat Gunung Semeru Meletus Ditemukan Selamat
Aksi Fida menyelamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru sempat terekam dalam video. Video itu banyak beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Fida adalah bocah yang mengenakan kerudung biru. Dia tampak berlari kencang.
Kini, Fida mengungsi di Balai Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project (littleproject.idn), mengatakan bahwa dirinya bersama relawan lainnya sengaja mencari keberadaan orang-orang yang terekam dalam video saat kemunculan awan panas.
Dia ingin memastikan bahwa mereka selamat.
"Kita cari. Kita punya tim evakuasi. Sebelumnya, evakuasi kita kesulitan karena medannya sudah. Terus kita cari anak-anak yang ada di video yang viral ini. Anak-anak ini selamat enggak? Itu kita tanya orang di posko. Terus, ada di sini selamat namanya Fida," ujarnya, Sabtu (11/12/2021).
Agung mengaku bertemu dengan Fida pada Rabu (8/12/2021) di posko pengungsian Balai Desa Sumber Mujur.
Baca juga: Lebih dari Setengah Abad Bersama, Mahriyeh dan Miran Dipisahkan Bencana Semeru