Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tembak Ayam Hutan, Pria Ini Dihujat Warganet dan Berurusan dengan Polisi

Kompas.com - 12/12/2021, 17:27 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gara-gara menembak seekor ayam hutan dan kemudian membawanya pulang, Susanto dan kawan-kawannya dihujat warganet.

Mereka bahkan harus berurusan dengan polisi.

Foto Susanto dan dua temannya, Rochmat (27) dan Irfan (24), saat sedang berburu ayam hutan, terpampang di Facebook.

Saat Susanto beraksi di Perbukitan Jering di Pedukuhan Kaliwilut, Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata ada warga yang memergokinya.

Baca juga: Kisah Pemburu Kapok Tembak Seekor Ayam Hutan, Tekor Harus Ganti Jadi 6 Ekor, Senapan Barunya Pun Dipotong Jadi 3

Warga yang keberatan dengan perburuan ayam hutan, lantas mengunggah kejadian itu ke Facebook.

Usai fotonya jadi sorotan, Susanto dan kawan-kawannya diperiksa oleh polisi.

Kejadian ini terjadi pada awal November 2021 lalu.

Berselang satu bulan, polisi menerapkan restorative justice pada kasus ini.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] 2 Korban Guru Pesantren Dikeluarkan dari Sekolah karena Punya Bayi | Kisah Pemburu Kapok Berburu Usai Tembak Ayam Hutan

Akan tetapi, sebagai gantinya, Susanto dan teman-temannya harus mengganti ayam hutan tersebut. Mereka harus menyediakan enam ayam hutan pengganti.

Ayam hutan itu lalu dilepaskan ke Perbukitan Jering.

“Saya mengganti ayam alas dengan membeli tiga pasang ayam alas lain di Pacitan. Total lebih dari dua juta rupiah, tapi mati satu. Kemudian saya beli satu lagi harga Rp 500.000. Pencariannya dibantu teman,” ujar Susanto, Jumat (10/12/2021).

Tak hanya disuruh mengganti ayam hutan, polisi juga menyita senapan yang mereka pakai berburu, dan kemudian dimusnahkan.

Baca juga: 22 Gajah Mati Diburu di Taman Nasional Way Kambas, Gading Hilang, Hutan Dibakar Pemburu

 

Warga setempat hargai keberadaan ayam hutan

Usut punya usut, ternyata warga setempat di sekitar Perbukitan Jering sangat menghargai keberadaan ayam hutan.

Terkait fakta ini, Susanto mengaku tak mengetahui bahwa daerah tersebut dilarang jadi tempat berburu.

Baca juga: Pemburu Harimau di Riau Ternyata Juga Menjerat Rusa dan Beruang

Dukuh Kaliwilut Gunawan mengatakan, warga menjaga keberlangsungan ayam hutan ini sejak lama.

“Tidak ada yang diburu apalagi dimakan,” ucapnya.

Itulah alasan kenapa warga berkeberatan bila ada yang berburu di Perbukitan Jering.

Cegah perburuan liar

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Muhammad Wahyudi menerangkan, ayam hutan memang bukan tergolong satwa dilindungi.

Kendati demikian, perburuan yang tinggi terhadap ayam hutan berpotensi membuat populasinya mengalami penurunan.

Baca juga: Nasib Pemburu Salah Sasaran, Dikira Tembak Babi Ternyata Manusia, Kini Ditahan dan Jadi Tersangka

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini menjelaskan, polisi berupaya menekan aksi perburuan liar di Kulon Progo, terlebih pada satwa dilindungi.

Dia berharap kejadian yang dialami Susanto dan kawan-kawannya itu menjadi pengingat untuk selalu menjaga kelestarian alam, khususnya satwa dilindungi.

“Sehingga tidak ada lagi perburuan satwa (langka) di mana pun dan jangan juga dipelihara,” ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com