TOLI-TOLI KOMPAS,com- Sebanyak lima Kepala Keluarga (KK) di Desa Galumpang, Kecamatan Dakopamean, Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah diusir dari lokasi tempat tinggal mereka.
Para warga itu dipindahkan secara paksa karena berbeda pilihan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang baru saja digelar di Kabupaten Toli-Toli.
Rumah lima KK tersebut bahkan juga dipindahkan dari lokasi awal ke tempat lain sejak Sabtu (4/12/2021).
Pengusiran oleh sang pemilik lahan diduga karena kesal lantaran perbedaan dukungan saat Pilkades berlangsung.
Baca juga: Pemkab Pamekasan Sepakat Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Warga Lepas Segel Rumah Dinas Bupati
Salah seorang warga, Alan (45) yang menjadi korban pengusiran mengaku, tindakan pemilik lahan tersebut terkait dengan perbedaan pilihan dukungan saat Pilkades.
Diakuinya, beberapa hari sebelum pencoblosan, pemilik lahan telah mendatangi lima orang pemilik rumah.
Mereka diminta mengikuti pilihan pemilik lahan untuk memilih Cakades nomor 1, dalam Pilkades Galumpang.
Jika tidak, mereka harus siap-siap untuk dipindahkan.
"Sebelum pencoblosan, kami semua sudah diancam agar memilihnya, karena tidak terpilih, maka risikonya saya harus pindah," ungkap Alan yang dikonfirmasi via telepon pada Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: KKP dan BNN Tangkap Kapal Diduga Pengedar Narkoba Wilayah Toli-Toli
Sementara itu secara terpisah, Calon Kades (Cakades) nomor urut 1 Musran membantah kalau dirinya terlibat dalam aksi pengusiran atau pengangkatan lima unit rumah warga.
Diakuinya, semua proses pemindahan rumah warga tersebut dipimping langsung oleh tim sukses dan simpatisan Cakades nomor urut 4 atas nama Fajrin Asnawi.
"Memang betul itu lokasi adalah milik tim sukses atau simpatisan dari saya, akan tetapi tidak pernah saya ada instruksi atau perintah agar mereka pindahkan rumahnya dari lokasi tersebut," ujar dia.
Baca juga: Kecewa Hasil Pilkades, Warga di Sumut Rekayasa Teror Peti Mati, Begini Ceritanya
"Demi Allah saya tidak pernah menyuruh atau saya terlibat, mereka sendiri yang mengangkat rumahnya," ungkap Musran saat dikonfirmasi via telepon pada Sabtu (11/12/2021).
Hingga berita ini diturunkan, panitia Pilkades Desa Galumpang, Kecamatan Dakopamean masih terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) terkait pemilihan Kepala Desa yang berakhir imbang.
Pilkades tersebut berujung pengusiran lima keluarga karena dugaan perbedaan pilihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.