KOMPAS.com - Hujan yang terus mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru membuat arus banjir lahar panas yang melanda permukiman di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, semakin deras, Sabtu (11/12/2021).
Bahkan, debit air juga mengalami peningkatan.
Terpantau, banjir lahar ini membawa material gunung berupa batu, kerikil, abu, pasir dalam suatu massa gas vulkanik.
Material gunung itu masih sangat panas, karena mengeluarkan kepulan asap.
Baca juga: Pencurian di Rumah Korban Erupsi Semeru, Uang hingga Setrika Hilang, Sertifikat Nyaris Pindah Tangan
Tak hanya material gunung, peralatan rumah tangga seperti kasur juga ikut hanyut dalam arus aliran banjir lahar.
Nur Afandi, salah seorang petugas Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang bertugas menangani bencana erupsi Gunung Semeru mengatakan, banjir lahar ini terdeteksi sejak Sabtu pukul 15.18 WIB.
Beruntung intensitas hujan di lereng tidak begitu deras, sehingga banjir lahar tidak sampai memperparah wilayah yang terdampak.
"Karena getarannya kecil baru sampai sini (Kamar Kajang) jam 17.00 WIB. Penyebabnya di kawasan lereng yang terjadi hujan dengan intensitas sedang," kata dia,
Baca juga: Lebih dari Setengah Abad Bersama, Mahriyeh dan Miran Dipisahkan Bencana Semeru
Karena sebagian kawasan Dusun Kamar Kajang masih dilanda banjir lahar dengan ketinggian sekitar 3-4 meter, maka wilayah dataran rendah terancam bencana susulan.
Apalagi belakangan waktu ini, gunung tertinggi di atas Pulau Jawa itu terus menunjukkan aktivitasnya. Lontaran awan panas dan lava pijar tak henti-hentinya dikeluarkan dari Puncak Jonggring Saloko.
"Penanganannya harus memindahkan aliran lahar ke Sungai Leprak. Besok rencana kami akan buat iscam (tanggul darurat dari material tanah). Lalu akan dibangun tanggul permanen untuk melindungi masyarakat," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kawasan Lereng Gunung Semeru Diguyur Hujan, Arus Banjir Lahar di Kamar Kajang Lumajang Semakin Deras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.