KOMPAS.com - ME (27), pria asal Labuhanbatu, Sumatera Utara diamankan polisi atas dugan kasus penipuan dengan korban calon pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Pria tersebut ditangkap di sebuah rumah sakit saat menemani teman perempuanya yang sakit di Pekanbaru, Riau pada Jumat (312/2021).
ME diketahui pernah menjadi honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012 hingga 2019.
Setelah itu, dia tak lagi bekerja di dinas tersebut. Namun kepada para korban, ME mengaku sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pertanian Labuanbatu.
Baca juga: Jadi Buron gara-gara Tipu Puluhan Calon Pegawai KAI, Pria Ini Tertangkap Saat Temani Pacar Sakit
Kasatreskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki mengatakan pelaku menjanjikan para korban untuk menjadi pegawai PT KAI.
Namun mereka harus menyerahkan sejumlah uang dengan nilai bervariasi antara Rp 80 juta hingga Rp 100 juta.
ME menyebut setoran tersebut sebagai uang pelicin.
Bahkan untuk meyakinkan para korban, ME memberikan baju dan barang-barang atribut kereta api.
"Pelaku dapat korban melalui perkenalan. Rekrutmen menjadi pegawai kereta api itu akal-akalan pelaku saja. Sebenarnya tidak ada rekrutmen," kata dia.
Penipuan itu dilakukan seorang diri sejak Mei 2020. Total ada 20 korban, namun pihak kepolisian baru menerima sembilan laporan.
Tak hanya uang. ME juga menggelapkan satu unit mobil milik korban yang berinisial JAM. Oleh ME, mobil itu kerap digunakannya untuk menemui para korban.
Baca juga: Janjikan Pekerjaan dan Tipu Korbannya hingga Ratusan Juta, Mantan Pegawai Honorer di Sumut Ditangkap
Setelah menunggu sekian lama, tenyata janji untuk menjadikan para korban sebagai pegawai PT KAI tak kunjung terbukti.
Selain itu, ME pun sulit dihubungi. Merasa ditipu, para korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Ketika korban sudah menyerahkan uang ke pelaku, dan korban nyatanya tidak diterima bekerja, pelaku terus berjanji-janji untuk dapat memasukkan korban bekerja, dan setelah itu pelaku pergi meninggalkan wilayah Labuhanbatu dan memutus komunikasi dengan korban," kata AKP Rusdi, Jumat (10/12/2021).