Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di LabuhanBatu Tipu Puluhan Calon Pegawai PT KAI, Satu Korban Setor Uang hingga Rp 100 Juta

Kompas.com - 11/12/2021, 17:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ME (27), pria asal Labuhanbatu, Sumatera Utara diamankan polisi atas dugan kasus penipuan dengan korban calon pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pria tersebut ditangkap di sebuah rumah sakit saat menemani teman perempuanya yang sakit di Pekanbaru, Riau pada Jumat (312/2021).

ME diketahui pernah menjadi honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012 hingga 2019.

Setelah itu, dia tak lagi bekerja di dinas tersebut. Namun kepada para korban, ME mengaku sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pertanian Labuanbatu.

Baca juga: Jadi Buron gara-gara Tipu Puluhan Calon Pegawai KAI, Pria Ini Tertangkap Saat Temani Pacar Sakit

Uang pelicin hingga Rp 100 juta

Kasatreskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki mengatakan pelaku menjanjikan para korban untuk menjadi pegawai PT KAI.

Namun mereka harus menyerahkan sejumlah uang dengan nilai bervariasi antara Rp 80 juta hingga Rp 100 juta.

ME menyebut setoran tersebut sebagai uang pelicin.

Bahkan untuk meyakinkan para korban, ME memberikan baju dan barang-barang atribut kereta api.

Baca juga: Polisi Gadungan Perdaya Kekasih dengan Pangkat Abal-abal, Tipu Muslihatnya Terbongkar Keluarga Korban

Polres Labuhanbatu mengungkap kasus penipuan dan penggelapan oleh seorang pria berinsial ME (27) yang mengaku sebagai pegawai Dinas Pertanian Labuhanbatu terhadap sejumlah orang. ME menjanjikan pekerjaan kepada korban menjadi pegawai kereta api dengan meminta sejumlah uang hingga ratusan juta rupiah dan menggelapkan mobil.Dok. Polres Labuhanbatu Polres Labuhanbatu mengungkap kasus penipuan dan penggelapan oleh seorang pria berinsial ME (27) yang mengaku sebagai pegawai Dinas Pertanian Labuhanbatu terhadap sejumlah orang. ME menjanjikan pekerjaan kepada korban menjadi pegawai kereta api dengan meminta sejumlah uang hingga ratusan juta rupiah dan menggelapkan mobil.
Pelaku menjanjikan korban dapat menjadi pegawai kereta api/PJKA dan berkomunikasi langsung dengan korban, tanpa ada berkas, link, brosur rekrutmen.

"Pelaku dapat korban melalui perkenalan. Rekrutmen menjadi pegawai kereta api itu akal-akalan pelaku saja. Sebenarnya tidak ada rekrutmen," kata dia.

Penipuan itu dilakukan seorang diri sejak Mei 2020. Total ada 20 korban, namun pihak kepolisian baru menerima sembilan laporan.

Tak hanya uang. ME juga menggelapkan satu unit mobil milik korban yang berinisial JAM. Oleh ME, mobil itu kerap digunakannya untuk menemui para korban.

Baca juga: Janjikan Pekerjaan dan Tipu Korbannya hingga Ratusan Juta, Mantan Pegawai Honorer di Sumut Ditangkap

Setelah menunggu sekian lama, tenyata janji untuk menjadikan para korban sebagai pegawai PT KAI tak kunjung terbukti.

Selain itu, ME pun sulit dihubungi. Merasa ditipu, para korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Ketika korban sudah menyerahkan uang ke pelaku, dan korban nyatanya tidak diterima bekerja, pelaku terus berjanji-janji untuk dapat memasukkan korban bekerja, dan setelah itu pelaku pergi meninggalkan wilayah Labuhanbatu dan memutus komunikasi dengan korban," kata AKP Rusdi, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Mengaku Istri Tentara hingga Polisi, Wanita Ini Tipu Sejumlah Orang hingga Rp 750 Juta, Begini Modusnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com