Padahal, Indonesia kaya dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, panas bumi hingga tenaga angin.
"Kecil banget. 2030 saja baru 23 persen dari 50 giga watt. Pokoknya kecil lah. Potensi tiap daerah beda-beda. Di NTT kan panas itu solarsel, di Jabar geothermal sama air berlimpah, jadi bagi-bagi subsidi, di Sulawesi angin besar cocok," ucapnya.
Baca juga: Banjir Rob Terjang Pesisir Tanah Bumbu Kalsel, 393 Jiwa Terpaksa Mengungsi
Emil mengakui, belum ada komitmen serius dari pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan.
Karena itu, dia ingin memdorong tiap daerah penghasil migas untuk mulai serius mengolah energi masa depan itu.
"Saya motivasi karena banyak yang bingung dengan energi terbarukan, saya bilang proyek kecil-kecil saja karena saya ada oleh-oleh dari Cop 26 Glasgow membangun desa dengan energi angin yang tiangnya kecil seperti tiang listrik, itu saja dulu, kedua beli mobil listrik, ketiga bikin kebijakan atap pakai solarsel. Itu kebijakan gestur murah sampai nanti skala besar PLN mampu membeli," tuturnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.