PALU, KOMPAS.com-Video berdurasi 1 menit 41 yang memperlihatkan seorang pelajar menangis tersebar luas di antara warga Palu, Sulawesi Tengah.
Pelajar itu ternyata dipukul seorang polisi saat sedang membantu seorang ibu yang jadi korban penjambretan.
Polisi yang tidak mengenakan pakaian dinas dalam video tersebut baru melepaskan si pelajar setelah ada perempuan yang mengatakan "Bukan, bukan dia pelakunya. Dia babantu," sembari berteriak.
Baca juga: Kasus Salah Tangkap Disertai Penganiayaan, 2 Anggota Intel Polres Palu jadi Tersangka
Orangtua korban memastikan anaknya bukan penjambret.
"Anak saya cerita, awalnya dia mau menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani. Tapi, saat berhenti di lampu merah, ada pemotor nahas, tas dan telepon selulernya dijambret," kata AR, orangtua korban, Selasa (7/12/2021).
"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret. Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," tambah dia.
Namun, tiba-tiba di lampu merah korban merasa dicekik dari belakang.
Baca juga: 2 Anggota Intel Polres Palu Jadi Tersangka Salah Tangkap dan Penganiayaan Anak
Korban sempat sesak napas. Orang yang mencekik itu berteriak "jambret", meski korban sudah membantahnya.
"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan. Sampai kemudian korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," beber AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.
AR kemudian membuat laporan yang disertai dengan bukti visum adanya penganiayaan dari Rumah Sakit Bhayangkara Palu.