Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bu Harsi, Pedagang Tengkleng di Solo Baru yang Dianggap "Ngepruk" Pembeli

Kompas.com - 11/12/2021, 09:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Bu Harsi, seorang pedagang tengkleng di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, tak menyangka usahanya selama 20 tahun harus sirna karena satu kejadian.

Semua berawal dari unggahan di media sosial, yang menudingnya "ngepruk" (memukul) pembeli dengan harga yang mahal.

Di Google Review, seorang pembeli mengaku harus membayar Rp 150.000 untuk dua porsi tengkleng ditambah minuman.

Baca juga: Ini Daftar Harga Tengkleng Bu Harsi yang Baru, Bisa Dilihat Sebelum Membeli

Selain itu, si pembeli juga mengeluhkan bagaimana si penjual tidak higienis saat mengambil hidangan dan menyajikannya.

Dirangkum dari berbagai pemberitaan, berikut lima fakta mengenai Bu Harsi, pedagang tengkleng yang "mengepruk" pengunjung.

1. Berjualan sekitar 20 tahun

Bu Harsi mengungkapkan, dia mulai membuka Warung Tengkleng Harsi sejak 1990-an. Saat itu, dia dibantu oleh suaminya.

Tetapi setelah si suami meninggal, dia menuturkan mengelola warung sendirian karena kedua anaknya telah bekerja dan menikah.

Tiap hari, Harsi dibantu seorang tukang becak langganannya untuk membuka dan menutup lapak. Biasanya ia membuka warung pada pukul 07.00 WIB hingga Rp 15.00 WIB.

Baca juga: Warung Tengkleng Harsi Berbenah Setelah Dianggap Mahal, Kini Dilengkapi Daftar Menu dan Harga

2. Beda antara harga yang dipasang di spanduk dan pembeli

Seperti sudah disebutkan di atas warung Ibu Harsi menjadi viral setelah ada pembeli yang mengaku "dikepruk" (dipukul) harga yang mahal.

Dalam ulasan di Google Review, si pembeli menceritakan dia harus merogoh kocek hingga Rp 150.000 untuk dua porsi ditambah minuman.

Padahal, harga yang terpampang di spanduk untuk porsi kecil Rp 15.000, sementara porsi besar dihargai Rp 30.000.

Harsi kemudian memberikan klarifikasi bahwa mahalnya porsi tengkleng tersebut dikarenakan dia hanya menyediakan yang pembeli inginkan.

"Pembeli dihitung mahal tidak mau. Karena mintanya pipi, lidah, iga itu harganya Rp 50.000. Katanya kemahalan," kata warga Ngasinan, Sukoharjo itu.

Harsi berkata, untuk porsi komplet, terdiri dari, pipi dua, telinga dua, lidah dan otak, dia menjualnya seharga Rp 150.000.

"Pembeli yang membeli sedikit saya layani. Misalnya beli Rp 15.000, Rp 10.000 yang balungan saya layani. Jadi mintanya berapa saya layani," sambung Harsi.

Baca juga: Saat Usaha Tengkleng Bu Harsi yang 20 Tahun Dirintis Hancur Seketika karena Review Viral Tuduh Harganya Mahal

Harsi, menunjukkan olahan tengkleng di warungnya Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (8/12/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Harsi, menunjukkan olahan tengkleng di warungnya Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (8/12/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com