Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Salah Tangkap Disertai Penganiayaan, 2 Anggota Intel Polres Palu jadi Tersangka

Kompas.com - 11/12/2021, 06:10 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Dua anggota Satuan Intelijen Polres Palu, Sulawesi Tengah, ditetapkan sebagai tersangka kasus salah tangkap disertai penganiayaan anak di bawah umur.

 

Dari hasil pemeriksaan penyidik Propam, diketahui kedua anggota telik sandi itu dikenakan tuduhan antara lain tersangka melakukan tindakan represif tanpa didasari informasi yang cukup.

 

Kemudian yang kedua, penyidik Propam menilai tindakan tersangka sudah mengetahui bahwa korban jambret telah mengatakan korban pelakunya.

 

Baca juga: 2 Anggota Intel Polres Palu Jadi Tersangka Salah Tangkap dan Penganiayaan Anak

 

Meski begitu, dua anggota Sat Intel Palu tersebut tidak menolong korban salah tangkap, malah membiarkannya di pinggir jalan dalam keadaan terluka.

 

Kapolres Palu AKBP Bayu Indra Wiguno mengatakan, saat ini berkas perkara dua pelaku telah dinyatakan lengkap.

 

"Ini sebagai wujud dan komitmen kita terhadap pelanggaran yang dilakukan anggota kita," jelas Bayu dalam konferensi pers, Jumat (10/12/2021).

 

Bayu menjelaskan, pihaknya sudah menyurati Bidkum Polda Sulteng untuk meminta saran hukum. Setelah mendapat jawaban, syarat mereka menggelar sidang telah lengkap.

 

Dia juga meminta maaf kepada keluarga korban atas perbuatan represif yang dilakukan oleh para pelaku.

 

"Dan tentunya kami dari kepolisian Polres Palu mengecam tindakan petugas yang berlebihan tanpa didasari oleh informasi yang cukup. Dan terhadap terduga pelanggar akan kami lakukan proses hukum dan akan segera kita sidangkan," tegasnya.

 

Baca juga: Bantu Kejar Penjambret, Siswa SMA di Palu Jadi Korban Salah Tangkap dan Penganiayaan Oknum Polisi

 

Sebelumnya, diberitakan kasus salah tangkap hingga penganiayaan yang dilakukan oknum polisi ini viral di media sosial.

 

Dalam video berdurasi 1 menit 41 detik itu, awalnya nampak seorang remaja pria menggunakan helm warna putih ditahan oleh lelaki berjaket biru.

 

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengatakan: " Bukan, bukan dia pelakunya. Dia babantu (membantu)," kata seorang wanita korban jambret sambil berteriak teriak bukan remaja itu pelakunya.

 

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Diduga Dianiaya Oknum Polisi di Palu, Berawal Kejar Jambret

 

Usai itu pria berjaket biru itu mulai mengendorkan pegangannya dan akhirnya melepaskan pegangannya terhadap anak remaja itu. Remaja itu menangis, kepada seseorang ia mengatakan "saya dipukul om" sambil menangis sesenggukan.

 

Usai kejadian, sejumlah oknum anggota Intel Polres Palu langsung meninggalkan remaja yang sempat dianiaya itu di pinggir jalan dan dibiarkan begitu saja. Video yang viral di Tiktok itu diunggah pada Minggu, 28 November 2021 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com