SORONG, KOMPAS.com- Para pengungsi menangis histeris saat melihat kondisi rumah mereka di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Rumah di enam kampung wilayah Kisor yang mereka tinggalkan pascapenyerangan Posramil Kisor itu mengalami kerusakan.
Akibatnya, ratusan pengungsi terpaksa kembali lagi ke pengungsian lantaran kondisi rumah mereka belum memungkinkan untuk ditempati.
Baca juga: 5 Penyerang Posramil Kisor Ditangkap, Terungkap Anggota TNI Dianiaya Saat Tidur
Setelah Posramil Kisor diserang pada September 2021 lalu, warga sekitar kemudian mengungsi.
Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat Frits B Ramandey mengatakan, pada tanggal 9 Desember 2021, ratusan pengungsi meminta Komnas HAM memfasilitasi warga agar bisa kembali ke rumah mereka masing-masing untuk merayakan Natal.
Firts menjelaskan, tujuan warga pengungsi kembali ke kampung mereka adalah untuk mengambil barang-barang perlengkapan natal.
Baca juga: Polisi Bebaskan 12 Orang Terduga DPO Penyerangan Posramil Kisor Usai Diperiksa
Pihak Komnas HAM pun akhirnya mendampingi para pengungsi ke kampung mereka masing-masing.
"Kami di Komnas HAM, saya memimpin langsung dengan menggunakan 28 mobil berbagai jenis, lalu kami bawa ratusan warga pengungsi yang terdiri dari ibu-ibu, pemuda, anak-anak bapa-bapa mendampingi mereka selama lima jam," kata dia.
Menurut Frits, para pengungsi menangis histeris ketika melihat rumah mereka dalam kondisi rusak.
"Saat warga melihat rumah, mereka sempat histeris dan menangis lihat rumah mereka dalam keadaan rusak, barang-barang mereka hancur, bahkan yang paling menyedihkan, harta pusaka kain Timur hampir 90 persen hilang," ucapnya.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Penyerangan Pos Koramil Kisor Digelar, Mulai dari Rapat hingga Penganiayaan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.