CILACAP, KOMPAS.com -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap telah memberikan pendampingan psikologis terhadap 25 siswi sekolah dasar (SD) yang menjadi korban pencabulan guru agama.
"Sudah ada pendampingan dari lembaga Cilacap Tanpa Kekerasan (Citra) di bawah koordinasi Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap Sadmoko Danardono saat dihubungi, Jumat (10/12/2021).
Menurut Sadmoko, selepas kejadian tersebut 15 korban tetap bersekolah seperti biasa. Para korban diklaim tidak mengalami gangguan psikologis.
"Sudah masuk semua, artinya tidak ada hambatan mungkin (gangguan) psikologis dan lainnya. Anak-anak hari ini sedang ujian. Kabar baik, kalau anak murung dan sebagianya kan tidak masuk sekolah," ujar Sadmoko.
Baca juga: Berstatus ASN, Guru Agama yang Cabuli 15 Siswi di Cilacap Terancam Dipecat
Kendati demikian, dia mengaku khawatir kejadian tersebut akan berdampak terhadap perkembangan anak.
"Mudah-mudahan tidak ada dampak psikologisnya. Kami takut, khawatir kalau menimpa mereka, karena mereka 'emas' semua, masa depan bangsa," ujar Sadmoko.
Meski demikian, kata Sadmoko, para guru di sekolah tersebut terus memantau perkembangan para korban.
"Bapak ibu guru memantau secara lahiriah. Mudah-mudahan (dilihat) dari sisi itu mereka tidak menerima dampak negatif dari masalah itu. Mudah-mudahan aman dari sisi psikologis," kata Sadmoko.
Baca juga: Modus Guru Agama di Cilacap Cabuli 15 Siswinya, Imingi-imingi Diberi Nilai Bagus
Diberitakan sebelumnya, guru agama di salah satu SD di Kecamatan Patimuan, Cilacap, berinisial MAYH (51) diduga telah mencabuli 15 siswi yang masih di bawah umur.
Tersangka merayu para korban yang masih di bawah umur dengan iming-iming akan diberi nilai yang bagus.
Atas perbuatannya, MAYH terancam dipecat sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.