Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Batal, Tempat Wisata di Banyuwangi Buka Saat Nataru, Pesta Kembang Api Dilarang

Kompas.com - 10/12/2021, 10:17 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah mendapatkan arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait pengendalian pandemi Covid-19 di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sesuai arahan Mendagri di masa Nataru, Ipuk menegaskan tidak boleh ada pertunjukan dengan penonton yang menyebabkan keramaian termasuk menyalakan kembang api.

Namun tempat wisata dan sejumlah tempat umum lainnya akan tetap dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung. 

Baca juga: Sempat Ditunda 2 Tahun, Kompetisi Selancar Dunia Digelar di Banyuwangi Pertengahan 2022

"Destinasi wisata juga dibuka dengan jumlah pengunjung dibatasi 75 persen. Mal juga begitu, dibuka dengan jumlah pengunjung 75 persen, bioskop dibuka 75 persen. Tempat hiburan juga tetap dibuka tapi dengan jumlah yang dibatasi," kata Ipuk di Banyuwangi, Rabu (8/12/2021).

Ipuk mengatakan, banyak alternatif lain untuk memperingati Nataru di antaranya doa bersama secara virtual sehingga dapat menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.

Dia mengatakan, masyarakat memiliki banyak alternatif kegiatan untuk merayakan Nataru tanpa menimbulkan kerumunan.

"Doa akhir tahun misalnya, bisa dilaksanakan secara virtual," ucapnya. 

Selain itu, menurutnya, destinasi wisata di Banyuwangi tetap menarik dikunjungi meski tanpa kembang api.

Baca juga: Banjir Rob Terbesar dalam 3 Tahun Terakhir Landa Banyuwangi, Warga: Baru Kemarin Air Masuk Rumah

Terlebih, konsep wisata saat ini mulai berubah dari yang sebelumnya ramai dan berkerumun, saat ini cenderung bersifat pribadi, ekowisata, dan staycation. 

"Jadi lebih ke yang private, lebih yang eco, daripada yang massal. Karena masyarakat sendiri sudah menyadari mereka, kalau ada kerumunan akan buruk buat mereka sendiri," ujar Ipuk.

Hal itu selaras dengan data kunjungan wisatawan ke destinasi Banyuwangi yang saat ini didominasi obyek wisata alam.

Tahun 2019, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat ada 5 juta orang masuk ke sejumlah destinasi di Bumi Blambangan.

Kemudian tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, jumlahnya menjadi 2,9 juta.

Baca juga: Dinsos Banyuwangi Inventarisir Ulang Penerima Bansos, Cari Nama PNS

Destinasi wisata alam yang bersifat ekowisata, mendapatkan jumlah kunjungan yang besar dibandingkan tempat hiburan buatan.

"Jadi banyak arahan dari Mendagri terakit dengan kewaspadaan. Untuk mall, pusat-pusat perbelanjaan, masih bisa dibuka. Bahkan diberi waktu lebih panjang, terutama untuk UMKM, dari jam 9 sampai jam 10 malam. Jadi tetap waspada, tapi ekonomi tetap bisa jalan," kata Ipuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com