Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medan Punya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Pertama di Sumut

Kompas.com - 09/12/2021, 16:23 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sumatera Utara akhirnya memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

SPKLU pertama di Sumut ini diresmikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution di depan Kantor PLN ULP Medan Kota di Jalan Listrik, Kamis (9/12/2021).

Bahkan, Bobby berkesempatan menjajal salah satu mobil listrik saat peresmian.

"Ini hal baru, pertama di Sumut, di Kota Medan telah ada SPKLU. Tentu ini sebuah terobosan baru di Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia. Seharusnya perkembangannya juga harus besar. Sebagai kota metropolitan, kita bisa ikuti perkembangan zaman," kata Bobby.

Baca juga: Medan Belawan Terdampak Banjir Rob, Begini Respons Bobby Nasution

Namun, Bobby berharap agar kemajuan zaman diiringi dengan upaya melestarikan lingkungan.

Mendukung program mobil listrik, menurut Bobby, adalah satu upaya menjaga lingkungan dari emisi kendaraan berbahan bakar minyak.

"Kemajuan zaman kita ikuti, bahkan kita harus unggul. Namun, dampak lingkungan harus dijaga. Kegiatan sehari-hari kita harus kurangi dampak lingkungan, salah satunya dengan beralih ke tenaga listrik," kata Bobby.

Baca juga: Cegah Banjir di Medan, Bobby Siapkan Insentif bagi Tempat Ibadah yang Bangun Sumur Resapan

Bobby mengatakan, penggunaan listrik baik untuk lingkungan, karena tidak ada emisi gas buang, dan bahan bakar bisa diperbarui.

"Jadi mobil atau kendaraan listrik ini banyak dampak positifnya," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.

Nantinya, Bobby juga mendukung agar SPKLU lebih banyak lagi dibangun di Kota Medan.

Bahkan, menurut keterangan dari pihak PLN, satu unit SPKLU juga akan didirikan di Balai Kota Medan.

"Dengan adanya SPKLU ini akan lebih menstimulus masyarakat di Medan yang hari ini masih pikir-pikir beli kendaraan listrik. Kalau makin banyak SPKLU di Medan, akan makin banyak juga penggunanya," kata Bobby.

Baca juga: Tidur di Kabin Mobil Listrik Kondisi Menyala, Apakah Tetap Berbahaya?

Sementara itu, General Manager PLN UIW Sumatra Utara Pandapotan Manurung menyebutkan, PLN menyambut baik program pemerintah dalam penggunaan kendaraan dengan energi ramah lingkungan secara masif.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), PLN akan terus menambah SPKLU di berbagai daerah.

"Kami akan segera mengoperasikan beberapa SPKLU di lokasi strategis lainnya. Dalam hal ini, PLN membuka peluang bisnis bagi yang berminat untuk berkolaborasi dengan penyediaan SPKLU, karena PLN sudah menyediakan skemanya," ujar Pandapotan.

Baca juga: Solo Kini Turut Punya SPKLU, Berapa Tarifnya?

Untuk mempermudah investor, PLN juga telah meluncurkan situs web khusus untuk layanan kemitraan penyediaan SPKLU.

Situs web ini ditujukan untuk memfasilitasi pihak ketiga yang ingin membangun SPKLU.

Tak hanya itu saja, PLN juga sudah mengembangkan platform Charge.IN yang terintegrasi dengan super apps PLN Mobile untuk memberikan kemudahan kepada pengguna kendaraan listrik dalam memonitor lokasi SPKLU yang terdekat dan aktif.

Aplikasi ini juga menunjukkan riwayat pembelian listrik pada saat pengisian, riwayat penggunaan listrik pada kendaraan dan memulai proses pengisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com