Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Yit yang Adang Pengendara Motor Sudah 20 Tahun Jadi Penjaga Pelintasan KA, Digaji Rp 2 Juta Setahun

Kompas.com - 09/12/2021, 14:54 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Agus Suyitno (61) tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya, Kamis (9/12/2021) pukul 11.36 WIB.

Ia berjalan mendekati pelintasan sebidang rel kereta api di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Pria yang akrab disapa Pak Yit itu lantas menutup akses kendaraan dari arah selatan dengan palang pintu.

Setelah itu, Pak Yit melintas ke seberang utara rel dan menghentikan kendaraan yang hendak melintas karena tak ada palang pintu di sisi tersebut. Tak lama kemudian, rangkaian kereta api melintas dari arah timur.

"Saya ingin orang yang melintas selamat," kata Pak Yit di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Malang, Kamis.

Pak Yit merupakan petugas penjaga pelintasan itu. Pelintasan sebidang tersebut masuk kategori rawan karena berada di samping jalan raya yang menjadi akses utama Malang ke Blitar.

Baca juga: Erupsi Semeru Putus Jembatan Penghubung Malang-Lumajang, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas

Pengendara kerap tidak mengetahui kedatangan kereta api, terutama saat rangkaian datang dari arah yang sama.

Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).
Belum lama ini, video yang memperlihatkan aksi Pak Yit menghentikan pengendara motor yang hendak menerobos viral di media sosial. Kejadian dalam video itu terjadi pada Senin (6/12/2021) sore.

Video itu memperlihatkan ketika Pak Yit mengadang pengendara motor yang hendak menerobos. Selang tiga detik, kereta melintas dari arah barat.

Pak Yit sempat terpental ketika menghentikan pengendara motor itu. Beruntung, ia masih bisa menahan laju motor tersebut.

"Kemarin (Senin) sudah mental (terpental) saya. Kalau saya mental, saya sendiri dan dua orang di motor itu yang kena tabrak kereta," katanya.

Keesokan harinya, orangtua pengendara itu mendatangi Pak Yit. Mereka menangis dan meminta maaf kepada Pak Yit.

"Besok paginya langsung ke sini. Berterima kasih dan minta maaf," jelasnya.

 

Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).
20 Tahun Menjaga Pelintasan

Pak Yit sudah 20 tahun menjaga pelintasan itu. Awalnya, ia sukarela sambil menunggu penumpang becak. Kebetulan, Pak Yit pernah menjadi tukang becak dan mangkal di dekat pelintasan itu.

Sekitar dua tahun yang lalu, Pak Yit secara resmi diangkat menjadi petugas penjaga di pelintasan. Ia dibayar Rp 2 juta dalam setahun oleh pemerintah desa setempat.

 

"Dibayar Rp 2 juta setahun. Seharinya ketemu Rp 5.000," katanya.

Di sela menjaga pelintasan, Pak Yit membuka warung kopi di lokasi itu.

Baginya, uang Rp 2 juta itu sudah cukup. Sebab, dirinya menjaga pelintasan itu karena niat ingin menolong pengendara yang hendak melintas supaya tidak celaka.

"Untuk saya (uang Rp 2 juta setahun) itu besar. Karena bisa menolong orang yang apes," katanya.

Baca juga: Viral, Video Pak Yit Adang Pengendara Motor Saat Kereta Melintas, Ini Penjelasan KAI

"Jadi tujuan saya menolong orang banyak supaya yang lewat sini selamat," katanya.

Pak Yit menjaga pelintasan itu sejak pukul 04.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Agus Suyitno (61), saat menjaga perlintasan sebidang rel kereta api di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (9/12/2021).
Ada 20 perjalanan kereta dalam sehari. Karena sudah terbiasa, Pak Yit sudah hapal dengan jadwalnya.

Ia memakai jam tangan untuk melihat waktu dan mengetahui bahwa akan ada kereta lewat.

"Sudah hapal jadwalnya," katanya.

Meski sudah dijaga, masih banyak pengendara yang nekat hendak menerobos.

"Masih ada aja yang nekat. Alasannya tidak mendengar (bunyi kedatangan kereta), tidak ketahuan (keretanya)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com