20 Tahun Menjaga Pelintasan
Pak Yit sudah 20 tahun menjaga pelintasan itu. Awalnya, ia sukarela sambil menunggu penumpang becak. Kebetulan, Pak Yit pernah menjadi tukang becak dan mangkal di dekat pelintasan itu.
Sekitar dua tahun yang lalu, Pak Yit secara resmi diangkat menjadi petugas penjaga di pelintasan. Ia dibayar Rp 2 juta dalam setahun oleh pemerintah desa setempat.
"Dibayar Rp 2 juta setahun. Seharinya ketemu Rp 5.000," katanya.
Di sela menjaga pelintasan, Pak Yit membuka warung kopi di lokasi itu.
Baginya, uang Rp 2 juta itu sudah cukup. Sebab, dirinya menjaga pelintasan itu karena niat ingin menolong pengendara yang hendak melintas supaya tidak celaka.
"Untuk saya (uang Rp 2 juta setahun) itu besar. Karena bisa menolong orang yang apes," katanya.
Baca juga: Viral, Video Pak Yit Adang Pengendara Motor Saat Kereta Melintas, Ini Penjelasan KAI
"Jadi tujuan saya menolong orang banyak supaya yang lewat sini selamat," katanya.
Pak Yit menjaga pelintasan itu sejak pukul 04.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Ia memakai jam tangan untuk melihat waktu dan mengetahui bahwa akan ada kereta lewat.
"Sudah hapal jadwalnya," katanya.
Meski sudah dijaga, masih banyak pengendara yang nekat hendak menerobos.
"Masih ada aja yang nekat. Alasannya tidak mendengar (bunyi kedatangan kereta), tidak ketahuan (keretanya)," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.