Pengadilan Cirebon Mengabulkan Permohonan Ganti Kelamin 2 Anak Kakak Adik, tetapi Tidak Ganti Nama

Hal ini, menurut Topik, akan memengaruhi psikologi keduanya. Kedua remaja putri mengalami perubahan jenis kelamin menjadi laki-laki, sedangkan namanya masih nama identik perempuan.

“Ini akan memengaruhi psikologi keduanya. Dampak terhadap lingkungan sekitar, dan lainnya. Jenis kelamin laki-laki, sedangkan nama masih yang sebelumnya, yang identik nama perempuan,” kata Topik.

Baca juga: 11 Anak Garut Korban Guru Pesantren Cabul di Bandung Didampingi P2TP2A, Kini Tinggal Bersama Orangtua

Topik menguatkan pendapatnya dengan mengacu pada putusan pengadilan lain yang menangani kasus serupa, yakni mengganti jenis kelamin sekaligus mengganti nama. Misalnya, Pengadilan Negeri Ungaran, dengan nomor 518/Pdt.P/2013/PN.Ung mengabulkan permohonan penggantian jenis kelamin dan nama pada Supriyanti menjadi Bagus.

Pengadilan Negeri Semarang mengabulkan penggantian jenis kelamin dan nama sekaligus pada Maemunah menjadi Mohammad Prawiradirjoyo, pada 27 Desember 2011, dan putusan-putusan lain dalam kasus yang sama.

Topik kembali menilai Putusan Negeri Sumber Kabupaten Cirebon janggal. Dia bersama keluarga pemohon mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Dia akan berjuang agar permohonan pemohon dikabulkan secara menyeluruh, mengganti jenis kelamin sekaligus mengganti nama.