Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 10 Desember, Tinggi Gelombang di Natuna Utara Bisa Capai 6 Meter

Kompas.com - 09/12/2021, 09:17 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, (Kepulauan Riau) Kepri kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah tersebut.

Berdasarkan data yang dikirimkan BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam melalui pesan WAG BMKG menyebutkan meminta agar pelaku jasa laut, nelayan dan masyarakat yang tinggal di pesisir perairan Kepri, khususnya wilayah Natuna untuk selalu waspada.

Baca juga: Diklaim Milik China, Natuna Simpan Cadangan Gas Raksasa

Pasalnya tinggi gelombang di wilayah perairan Laut Natuna Utara mengalami peningkatan hingga enam meteran atau masuk katogeri sangat tinggi.

"Berdasarkan data dari BMKG Statiun Meteorologi Maritim Pontianak, tinggi gelombang di laut Natuna Utara saat ini mencapai 6 meteran dan ini akan terjadi hingga besok, Jumat (10/12/2021) pagi," kata forecaster BMKG Hang Nadim Batam, Ronny, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Tuntut RI Stop Pengeboran Migas, China Klaim Natuna Utara Miliknya

Tidak saja laut Natuna Utara, gelombang tinggi juga terjadi di perairan utara kabupaten Kepulauan Anambas dan diikuti juga sekitar perairan pulau Serasan dan Subi yang berbatasan langsung dengan pulau Kalimantan Barat, yang mencapai empat meteran.

"Sementara bagian barat dan selatan perairan pulau Natuna, tinggi gelombang hanya mencapai 2,5 meteran," terang Ronny.

Baca juga: SKK Migas Temukan Cadangan Migas di Lepas Pantai Natuna Timur

Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya juga meminta agar masyarakat pesisir Kepri untuk terus waspada terhadap terjadinya banjir rob yang diperkirakan terjadi di perairan Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun.

Untuk pasang maksimum banjir rob ini, mengalami pariasi, dimana untuk di Batam, pasang air maksimum diperkirakan mencapai tiga meteran.

Untuk Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, pasang maksimum 2,7 meteran sedangkan Kabupaten Karimun pasang maksimumnya 3,8 meteran.

"Masyarakat di sekitar pesisir, bantaran sungai, dan daerah yang lebih rendah tetap waspada, serta siaga mengantisipasi dampak dari pasang laut maksimum, seperti adanya genangan.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG," papar Ronny.

 

Ronny juga kembali mengingatkan risiko terhadap keselamatan pelayaran yang harus diperhatikan, seperti perahu nelayan harus mewaspadai apabila kecepatan angin lebih dari 15 knots dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian kapal tongkang harus mewaspadai apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter.

Selanjutnya kapal ferry yang harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter.

"Terakhir, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot atau tinggi gelombang diatas empat meteran," jelas Ronny.

"Kami juga meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tambah Ronny mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com