Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Dekati Zona Merah Semeru, apalagi Sekadar Selfie, Ini Lokasi Bencana, Bukan Wisata"

Kompas.com - 09/12/2021, 06:44 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga tak mendekati zona merah di Gunung Semeru.

Lebih-lebih jika warga berada di wilayah bahaya hanya sekadar untuk berswafoto.

Dia meminta agar eksistensi di media sosial membuat warga mengabaikan keselamatan dirinya.

"Apalagi kalau cuma untuk sekadar ber-selfie, ini lokasi bencana bukan lokasi wisata," tandas Khofiah, Rabu (8/12/2021) sore.

Baca juga: Jembatan Gladak Perak Bakal Dibangun Lagi, Khofifah: Keberadaannya Vital untuk Masyarakat

Kawasan bahaya

Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).

Khofifah memaparkan, zona merah Gunung Semeru adalah wilayah berbahaya.

"Masyarakat yang tidak berkepentingan jangan mendekati zona merah karena berbahaya," ungkap dia.

Dia meminta aktivitas hanya dilakukan di radius aman. Warga diimbau menghindari arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

Sebab, awan panas guguran an banjir lahar dingin masih berpotensi terjadi.

"Waspadai awan guguran, guguran lava dan lahar sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," kata dia.

"Termasuk potensi luncuran di sepanjang jalur awan panas Besuk Kobokan," lanjut Khofifah.

Baca juga: Pakar Geologi ITS: Pasca Erupsi, Semua Harus Patuh Peta KRB Semeru

 

Warga saat menyelamatkan barang dari rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga saat menyelamatkan barang dari rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).
Minta warga membantu dan doakan korban

Gubernur meminta, daripada hanya berswafoto, masyarakat bisa menyalurkan bantuan untuk meringankan beban warga di sekitar lokasi.

Apalagi, saat ini masih ada sejumlah korban yang belum ditemukan.

"Daripada ber-selfie di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan, atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini belum diketemukan," ujarnya.

Baca juga: Larang Warga Berswafoto di Zona Merah Semeru, Khofifah: Ini Lokasi Bencana, Bukan Wisata

UPDATE terkini

Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021).

Hingga Selasa (7/12/2021), tercatat ada 34 orang meninggal dunia akibat bencana ini, sedangkan 22 warga masih dalam pencarian.

Adapun jumlah pengungsi mencapai 4.250 jiwa. Mereka mengungsi di 19 titik pengungsian.

(KOMPAS.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com