LEWOLEBA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lembata, NTT merespons polemik gedung Sekolah Dasar (SD) Inpres Atalojo di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gedung tersebut disegel sekelompok tukang dan buruh sejak 15 November 2021.
Baca juga: Miris, Siswa di Lembata Terpaksa Belajar di Gubuk Kumuh karena Gedung Sekolah Disegel
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lembata, Anselmus Bahy, menjelaskan, pembiayaan proyek gedung SDI Atalojo itu berasal dari APBN yang diselenggarakan oleh balai pemukiman dan prasarana wilayah V Kupang.
"Menurut PPK proyek uang sudah dicairkan kepada pihak kontraktor. Kontraktor belum membayar upah tenaga kerja, sehingga pihak tenaga kerja memalang sekolah tersebut," jelas Anselmus saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/12/2021) siang.
Karena masih bermasalah dan belum dihibahkan dari kementerian PUPR ke pemda, maka langkah yang diambil pemda antara lain meminta PPK untuk mendesak kontraktor agar segera melunasi upah kerja.
Kemudian, melakukan pendekatan kepada pihak tenaga kerja agar sekolah bisa dibuka.
"Karena musim hujan sudah tiba maka kami mengharapkan agar sekolah segera dibuka kembali," kata dia.
Baca juga: Meski Keuangan Sedang Tertekan, Bandara YIA Tetap Bayar PBB Rp 28,1 Miliar