Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Wali Kota Tegal Pasang Portal di Kawasan Alun-alun Meski Diprotes Warga

Kompas.com - 08/12/2021, 21:01 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TEGAL, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memberikan penjelasan mengapa dirinya mengeluarkan kebijakan menutup dengan portal akses jalan ke kawasan Alun-alun dan Jalan Pancasila setiap pukul 18.00-00.00 WIB.

Dedy mengatakan, seusai revitalisasi Alun-alun dan Jalan Pancasila, kawasan tersebut akan dijadikan ruang publik yang bebas lalu-lalang kendaraan setiap malam hari.

Sebab, diprediksi kawasan itu akan dipadati pengunjung ketika pandemi meredup.

"Kami harapkan masyarakat bisa memahami bahwa di kawasan Alun-alun itu ruang publik. Nanti setiap malam itu hanya untuk pejalan kaki," kata Dedy Yon, kepada wartawan usai menghadiri acara di Kantor Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: DPRD Tegal Minta Portal Alun-alun Dibuka, Penutupan Disebut Tak Berdasar Hukum

Dedy Yon mengatakan, selain menutup dengan portal, pihaknya juga sedang menyiapkan kantong-kantong parkir kendaraan di sekitar kawasan itu.

Beberapa di antaranya di halaman Kantor PDAM di Jalan Pancasila, dan sekitar Stasiun Kereta Api Kota Tegal. Sehingga kawasan itu akan bebas kendaraan.

"Ini persoalan waktu saja. Karena nanti tahun depan mudah-mudahan sudah tidak pandemi banyak masyarakat yang datang tidak hanya dari Kota Tegal. Jadi memang sepeda pun kami larang melintas, nanti hanya pejalan kaki," kata Dedy.

Dia mengatakan, kebijakan tersebut nantinya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, termasuk pelaku usaha.

Dengan banyaknya pengunjung, tentu akan meningkatkan sektor perekonomian warga.

"Dan kami terus berupaya meyakinkan masyarakat," kata Dedy.

Seperti diketahui, warga dan pelaku usaha di kawasan Alun-alun dan Jalan Pancasila protes dengan adanya portal untuk menutup akses jalan di kawasan tersebut. 

Berbagai upaya dilakukan sebagai bentuk protes. Mulai dari berkirim surat ke Pemkot Tegal, hingga mengadu ke DPRD.

Bahkan, mereka sampai memasang bendera kuning di depan pertokoan karena sepi pembeli.

DPRD akhirnya merekomendasikan agar Pemkot Tegal segera membuka portal jalan menuju kawasan itu karena tanpa dasar hukum.

Baca juga: Protes Jalan Diportal, Warga Kawasan Alun-alun Tegal Pasang Bendera Kuning

Perwakilan warga bahkan sampai menemui Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat agar bisa menyampaikan aspirasinya ke Wali Kota Dedy Yon Supriyono, Rabu (8/12/2021).

Sebelumnya, warga juga sempat menggelar doa bersama dan penggalangan tanda tangan menolak keberadaan portal pada Sabtu (4/12/2021) malam.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga yang tinggal dan berdagang di kawasan Alun-alun, Kota Tegal, Jawa Tengah merasa terpenjara akibat keberadaan portal yang menutup akses jalan yang dipasang Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal dalam beberapa pekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com