Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pak Yit Adang Pengendara Motor Saat Kereta Melintas, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 08/12/2021, 17:56 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Video aksi seorang penjaga perlintasan rel kereta api di Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan di media sosial.

Penjaga perlintasan itu tiba-tiba mengadang pengendara motor yang hendak menerobos perlintasan saat kereta api melintas.

Dalam video terlihat, kereta api melintas sesaat setelah penjaga perlintasan itu memberhentikan pengendara motor yang hendak menerobos.

Baca juga: Erupsi Semeru Putus Jembatan Penghubung Malang-Lumajang, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas

Penjelasan KAI

 

Manajer Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arif mengonfirmasi kebenaran kejadian dalam video itu.

Penjaga perlintasan itu adalah Agus Suyitno (61) atau akrab disapa Pak Yit.

Dia menjaga perlintasan sebidang di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Kejadian itu terjadi pada Senin (6/12/2021) sore.

Baca juga: Alami Kebutaan Setelah Divaksin dan Didiagnosis Neuritis Optik, Ini Tanggapan Joko Santoso

Luqman mengatakan, perlintasan itu memang tidak berpalang pintu.

Namun, rambu-rambu di lokasi itu lengkap.

"Itu kewenangan dari pemerintah daerah. Faktanya memang kemarin tidak ada. Tapi rambu-rambu lalu lintas lengkap di situ. Sampai tanda stop di situ ada semua dan itu harusnya dipatuhi," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Tiba-tiba Dapat Jaket dari Jokowi di Pengungsian, Bayu: Tak Lama-lama Pakai, Takut Bau Keringat Saya

 

Ilustrasi kereta api.KOMPAS.com/DANDY BAYU BRAMASTA Ilustrasi kereta api.
Luqman mengatakan, perlintasan sebidang yang mempertemukan jalan umum dan rel kereta api merupakan kewenangan pemerintah daerah setempat.

Sehingga, alat pengaman di lokasi itu juga kewenangan dari pemerintah.

"Perlintasan sebidang itu bukan kewenangan dari KAI tapi kewenangan dari regulator pemerintah," katanya.

Baca juga: Jembatan Gladagperak Putus akibat Erupsi Semeru, Lumajang Harapkan Bantuan Pemkab Malang

Minta warga mengambil pelajaran

Luqman berharap, masyarakat mengambil pelajaran dari viralnya video itu dengan disiplin menaati lalu lintas.

Luqman meminta, masyarakat yang hendak melintasi perlintasan rel kereta api lebih berhati-hati.

Terutama perlintasan yang tidak berpalang pintu.

"Pengendara ketika dia akan melintas di perlintasan sebidang, baik yang terjaga, lebih-lebih yang tidak terjaga supaya mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Lebih amannya lagi berhenti sejenak, tengok kanan kiri, setelah yakin aman tidak ada kereta, lewat melintas di rel," katanya.

Baca juga: 6 Kecamatan di Malang Terdampak Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru

Luqman mengatakan, palang pintu dan rambu hanya alat bantu. Keamanan yang utama ada pada kedisiplinan pengendara.

"Lebih amannya begitu (dilengkapi palang pintu) sebagai alat pengaman. Tapi sekali lagi itu kan hanya sebagai alat bantu saja supaya lebih hati-hati. Yang lebih utama mematuhi rambu lalu lintas tadi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com