MALANG, KOMPAS.com - Video aksi seorang penjaga perlintasan rel kereta api di Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan di media sosial.
Penjaga perlintasan itu tiba-tiba mengadang pengendara motor yang hendak menerobos perlintasan saat kereta api melintas.
Dalam video terlihat, kereta api melintas sesaat setelah penjaga perlintasan itu memberhentikan pengendara motor yang hendak menerobos.
Baca juga: Erupsi Semeru Putus Jembatan Penghubung Malang-Lumajang, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas
Manajer Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arif mengonfirmasi kebenaran kejadian dalam video itu.
Penjaga perlintasan itu adalah Agus Suyitno (61) atau akrab disapa Pak Yit.
Dia menjaga perlintasan sebidang di Jalan Kuncoro, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Kejadian itu terjadi pada Senin (6/12/2021) sore.
Baca juga: Alami Kebutaan Setelah Divaksin dan Didiagnosis Neuritis Optik, Ini Tanggapan Joko Santoso
Luqman mengatakan, perlintasan itu memang tidak berpalang pintu.
Namun, rambu-rambu di lokasi itu lengkap.
"Itu kewenangan dari pemerintah daerah. Faktanya memang kemarin tidak ada. Tapi rambu-rambu lalu lintas lengkap di situ. Sampai tanda stop di situ ada semua dan itu harusnya dipatuhi," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: Tiba-tiba Dapat Jaket dari Jokowi di Pengungsian, Bayu: Tak Lama-lama Pakai, Takut Bau Keringat Saya
Sehingga, alat pengaman di lokasi itu juga kewenangan dari pemerintah.
"Perlintasan sebidang itu bukan kewenangan dari KAI tapi kewenangan dari regulator pemerintah," katanya.
Baca juga: Jembatan Gladagperak Putus akibat Erupsi Semeru, Lumajang Harapkan Bantuan Pemkab Malang
Luqman berharap, masyarakat mengambil pelajaran dari viralnya video itu dengan disiplin menaati lalu lintas.
Luqman meminta, masyarakat yang hendak melintasi perlintasan rel kereta api lebih berhati-hati.
Terutama perlintasan yang tidak berpalang pintu.
"Pengendara ketika dia akan melintas di perlintasan sebidang, baik yang terjaga, lebih-lebih yang tidak terjaga supaya mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Lebih amannya lagi berhenti sejenak, tengok kanan kiri, setelah yakin aman tidak ada kereta, lewat melintas di rel," katanya.
Baca juga: 6 Kecamatan di Malang Terdampak Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru
Luqman mengatakan, palang pintu dan rambu hanya alat bantu. Keamanan yang utama ada pada kedisiplinan pengendara.
"Lebih amannya begitu (dilengkapi palang pintu) sebagai alat pengaman. Tapi sekali lagi itu kan hanya sebagai alat bantu saja supaya lebih hati-hati. Yang lebih utama mematuhi rambu lalu lintas tadi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.