Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pencari Kerja di Karimun Jadi Korban Penipuan, Ini 4 Cara Mengetahui Lowongan Kerja Palsu

Kompas.com - 08/12/2021, 15:06 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Ratusan pencari kerja di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menjadi korban penipuan lowongan kerja (loker) palsu.

Mereka diperdaya oleh terduga pelaku berinisial AS yang mengaku bisa mempekerjakan mereka di PT SIKY.

Baca juga: Holding BUMN MIND ID Buka Lowongan Pekerjaan, Apa Saja Persyaratannya?

 

Diduga, pelaku hanya menjual nama perusahaan besar agar menarik minat korban.

Mengutip Kontan.co.id, berikut ini cara mengetahui lowongan kerja palsu agar tidak tertipu:

1. Perhatikan email perusahaan

Setiap perusahaan biasanya memiliki email dengan domain perusahaannya.

Baca juga: PHD Buka Lowongan Pekerjaan Lulusan SMA/SMK, Cek Syaratnya

 

Email resmi biasanya memiliki domain nama perusahaan, misalnya nicolas@namaperusahaan.com.

Jika Anda mendapatkan lowongan kerja dengan email dengan domain umum, Anda harus waspada. Pastikan kembali lowongan kerja dengan mengunjungi situs resmi perusahaan.

2. Cermati tata bahasa yang digunakan

Lowongan kerja palsu sering menulis dengan tata bahasa yang berantakan. Tidak jarang banyak tipo dan ejaan yang salah ada di deskripsi lowongan.

Jadi penting untuk cermat dan teliti saat membaca lowongan kerja yang Anda terima. Jika bahasa yang digunakan aneh, Anda patut curiga.

Waspadai jika panggilan melalui pesan singkat Panggilan interview dari perusahaan biasanya diberikan melalui email atau telepon.

Beberapa perusahaan juga mengumumkan daftar peserta interview melalui website atau sosial media resmi mereka.

Jika Anda mendapat pesan singkat atau SMS undangan untuk interview, jangan langsung percaya.

3. Cari tahu dari mana lowongan didapat

Jika Anda mendapatkan informasi lowongan melalui sosial media atau Whatsapp, cek terlebih dahulu.

Perhatikan website perusahaan, email, serta nomor telepon perusahaan. Jika dirasa aneh, bisa dipastikan lowongan kerja tersebut palsu.

Mencari lowongan kerja paling aman melalui platform lowongan kerja. Anda bisa melihat lowongan kerja dari JobStreet, Kalibrr, atau platform lainnya.

Lowongan kerja yang diumumkan dari laman resmi perusahaan juga lebih aman.

Website perusahaan besar biasanya mencantumkan menu karir atau lowongan kerja.

Anda cukup masuk ke menu tersebut dan lihat lowongan kerja yang sedang dibuka.

4. Meminta sejumlah uang

Ciri-ciri lowongan kerja asli adalah tidak meminta transfer uang apapun.

Jika Anda diminta mentransfer sejumlah uang saat melamar pekerjaan, segera batalkan lamaran Anda.

Sudah dipastikan hal tersebut penipuan berkedok lowongan kerja. Lowongan kerja resmi sama sekali tidak memungut biaya selama proses rekrutmen.

Jadi hati-hati jika ada lowongan kerja yang meminta sejumlah uang.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Hati-hati tertipu, ini cara mengenali lowongan kerja palsu"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com