KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan 16 orang masih dalam pencarian.
Bencana yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) itu juga mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi.
Pasca-kejadian itu, tertinggal sejumlah kisah haru para korban yang berusaha untuk menyelamatkan diri.
Berikut ini kisah yang telah dirangkum Kompas.com:
Salamah (70) dan anaknya, Rumini (28), ditemukan meninggal berpelukan pasca-erupsi Gunung Semeru menyapu kediaman mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Adik ipar Salamah, Legiman mengatakan, ketika Gunung Semeru meletus, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia. Sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/12/2021).
Kisah lain berasal dari Dusun Curah Kobokan, Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo Lumajang.
Baca juga: Kisah Relawan Temukan Jasad Ibu Menggendong Anak Saat Evakuasi Korban Erupsi Semeru
Awalnya, tim relawan dari Barisan Reaksi Cepat (Baret) Rescue GP Nasdem Jember melakukan penyusuran di lokasi.
Di sela-sela gundukan pasir, mereka melihat ada tangan manusia. Saat digali, relawan menemukan empat jenazah termasuk perempuan yang sedang menggendong anak kecil.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.