Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Sulawesi

Kompas.com - 08/12/2021, 09:20 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya gelombang tinggi ekstrem dan pasang maksimum laut di perairan wilayah utara dan selatan lengan Sulawesi.

Potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud dan di Laut Maluku bagian utara.

Sedangkan tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, laut sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Bitung hingga kepulauan Sitaro dan Laut Maluku bagian selatan.

“Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku tanggal 8-9 Desember hingga pukul 08.00 Wita,” kata Ricky Daniel Aror koordinator bidang observasi dan informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui siaran pers yang dirilis BMKG Gorontalo, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Pasang yang Munculkan Rob di Sulut

Menurut Ricky saat ini masih terdapat daerah tekanan rendah 1.004 hPa di sebelah timur Filipina.

Secara umum pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat-utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.

“Masyarakat   dan   kapal-kapal   yang   melakukan   aktivitas   di daerah yang   tercantum   dalam daftar atau area peringatan dini ini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut,” ujar Ricky.

Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG mengeluarkan informasi adanya gelombang tinggi ekstrem dan pasang maksimum air laut yang berlaku hingga Kamis besok.

“Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, adanya pola sirkulasi siklonik dan seruakan dingin aktif di Laut China Selatan meberikan dampak yang signifikan pada peningkatan tinggi gelombang di wilayah peraiaran Natuna,” ujar Eko Prasetyo.

Baca juga: Rumah Rusak akibat Gelombang Pasang di Kalsel Bertambah, Sebagian Hanya Sisa Puing

Selain itu kondisi kecepatan angin signifikan berkisar 25-30 knot terpantau di Samudera Pasifik timur Filipina juga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di wilayah utara Indonesia bagian timur.

 

“Hal ini juga bersamaan dengan fase bulan baru dan kondisi Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan dan potensi banjir pesisir,” papar Eko Prasetyo.

Akibatnya sejumlah wilayah terdampak meliputi Kepulauan Natuna, Sulawesi Utara, Gorontalo, Ternate, Halmahera dan Papua Barat bagian utara.

Baca juga: Gelombang Pasang Rusak 57 Rumah di Kotabaru Kalsel

Kondisi ini secara umum dapat menmgganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar Pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, di perrmukiman warga pesisir, serta kegiatan tambak garam dan perikanan darat.

“Kami berharap masyarakat waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak gelombang tinggi dan pasang maksimum air laut,” kata Eko Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com