Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kepsek SMA dan SMK Berprestasi di Tasikmalaya Kaget Diberhentikan Tanpa Alasan Jelas, Kini Bingung Bertugas di Mana

Kompas.com - 08/12/2021, 08:59 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri  (SMAN) 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Dudus Dustiana, pencetak siswa peraih medali emas di Olimpiade Pelajar Tokyo diberhentikan dari jabatannya tanpa alasan jelas.

Dudus pun mengaku sebelumnya tak menerima surat pemberitahuan dulu dan kebingungan saat ini harus berdinas di sekolah mana karena tidak ada perintah dari perwakilan Cabang Dinas Pendidikan XII Jawa Barat yang berkantor di Tasikmalaya.

Dirinya pun kaget saat seperti biasa tiba berkantor di sekolahnya tiba-tiba ada kepala sekolah lain yang menempati kantornya.

Baca juga: Kepsek SD di Lampung Dibaiat Jamaah Islamiyah, Dianggap Tahu Aliran Dana Teroris

Dua kepsek alami nasib sama dengan Dudus

Ternyata nasib sama dialami persis seperti Dudus diberhentikan tanpa pemberitahuan yakni Kepala SMK Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya Zenal dan Kepala SMAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Nandang.

"Jadi tidak pemberitahuan dulu mau dirotasi, tiba-tiba saja kami diberhentikan oleh KCD (kantor cabang dinas) Pendidikan XII Jabar yang kantornya di Tasikmalaya. Ada tiga kepala sekolah di Tasikmalaya yang sama nasibnya sama saya. Saya kaget pergi ke kantor, tiba-tiba ada kepala sekolah baru. Saya juga bingung gak ada pemberitahuan tugas dinas saya dimana sekarang," jelas Dudus kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Soal Guru Rasni Dilantik Jadi Kepsek Sekolah Fiktif, Pemkab Minut Minta Maaf dan Kritikan DPRD

Sampai kejadian ini, lanjut Dudus, dirinya bersama dua kepala sekolah bernasib sama masih memiliki surat keputusan (SK) bertugas di sekolah lama dan belum ada pencabutan SK.

Pihaknya pun setelah kejadian ini belum ada SK baru penugasan ke sekolah baru tapi di tempat kerjanya sudah ada masing-masing kepala sekolah baru.

Baca juga: Tembok SD di Yogyakarta Digambari Alat Kelamin dan Kata Umpatan, Kepsek: Kami Prihatin

Masih datang ke sekolah, meski ada kepsek baru

Sehingga, dirinya dan dua kepala sekolah lainnya masih datang ke sekolah untuk mengabdi sesuai SK dinas lama meski sudah ada kepala sekolah baru yang mengklaim ditugaskan di sekolahnya.

“Ini kalau orang yang jantungan yakin sudah drop. Karena tidak ada alasan serta pemberitahuan yang jelas kenapa kami diberhentikan, serta harus kemana kami setelah diberhentikan ini. Padahal, untuk menjadi kepala sekolah itu kami melalui proses yang panjang. Tidak mudah,” tambah Dudus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com