Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Hasil Pilkades, Warga Ini Kirim Peti Mati untuk Diri Sendiri, Sempat Pura-pura Menangis Histeris

Kompas.com - 08/12/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang perempuan histeris karena dikirimi peti mati, viral di media sosial.

Video tersebut direkam di Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada Senin (29/11/2021).

Perempuan dalam video tersebut adalah WS. Ia terekam histeris dan terlihat ditenangkan oleh sejumlah warga lainnya.

Baca juga: Kecewa Hasil Pilkades, Warga di Sumut Rekayasa Teror Peti Mati, Begini Ceritanya

Ada dua peti mati berikut salib bertuliskan nama WS dan FS atau JAT yang diangkut menggunakan mobil pikap warna putih. Peti mati tersebut dikirim langsung ke rumah WS.

Tak terima dengan kejadian tersebut, WS dan FS melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dairi pada Senin malam.

Polisi langsung mengamankan barang bukti berupa dua peti mati dan salib bertuliskan nama. Petugas juga melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.

Baca juga: Terungkap, Pengirim 2 Peti Mati di Sumut Ternyata Rekayasa Pelapor, Ini Motifnya

Kirim peti mati untuk diri sendiri

Dari hasil penyelidikan, diketahui jika pengirim peti mati adalah WS, perempuan yang melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Di hadapan polisi, WS mengaku nekat melakukan hal tersebut karena kecewa dengan hasil pemilihan kepala desa di daerahnya.

WS diketahui sebagai tim sukses salah satu cakades yakni Bongga Erwin Situngkir. Ia optimis calon yang ia dukung akan menang.

Namun saat pilkades, Bonggo yang ia dukung ternyata kalah. WS pun membuat kerusuhan dengan mengirim peti mati untuk dirinya sendiri.

Baca juga: Pengirim 2 Peti Mati dan Salib di Dairi Akhirnya Terungkap

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Humas Polres Dairi Iptu Doni Saleh. Ia mengatakan pengirim dan penerima peti mati adalah orang yang sama.

"Motifnya kecewa. Dia kan tim sukses, jadi rupanya satu desa yang direkrutnya itu lari suaranya. Jadi buat kerusuhan lah dia," kata Doni saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).

Doni menjelaskan RS memesan dua peti mati dan salib pada pengusaha peti mati di Tigapanah, Kabupaten Karo.

Menurut Doni, dua peti mati itu seharga Rp 3,6 juta yang akan dibayar tersangka ketika sampai di tempat tujuan.

Baca juga: Viral, Video Perempuan Histeris Dikirimi Peti Mati dan Salib Bertuliskan Namanya, Polisi Periksa Pengirimnya

"Ini tindakan dia pribadi. Bukan ada dari pasangan calon lain, tidak ada. Inisiatif WS sendiri," kata Doni.

WS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ia dijerat Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Saat ini tersangka sudah diamankan di Satreskrim Polres Dairi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Doni.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com