SINTANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (8/12/2021).
Satu di antara kegiatan Presiden adalah meresmikan Bandar Udara Tebelian di Kabupaten Sintang.
“Hari ini saya ke Bandara Tebelian untuk mengecek kondisi fasilitas sisi darat dan sisi udara bandara, yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (8/12),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/12/202).
Budi mengatakan, Bandara Tebelian di Sintang dibangun sejak tahun 2011 dan terus dilakukan pengembangannya hingga tahun 2020.
Baca juga: Duduk Perkara Bentrok Mahasiswa Bone dan Luwu yang Berujung Penangkapan 9 Orang
Bandara ini dibangun dan dikembangkan dengan total biaya sekitar Rp 580 miliar.
Bandara ini dibangun untuk menggantikan bandara eksisting yaitu Bandara Susilo, yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena berada di pusat kota dan dikelilingi pemukiman.
"Kehadiran bandara ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi udara di Kabupaten Sintang dan sekitarnya," terang Budi.
Sebagai informasi, pengembangan Bandara Tebelian dilakukan di atas lahan sekitar 153,6 hektare, yang telah dihibahkan oleh Pemkab Sintang kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
Bandara Tebelian saat ini memiliki terminal penumpang seluas 2.000 meter persegi yang mampu melayani 75.000 penumpang per tahun.
Panjang runway 1.820 meter x 30 meter yang mampu didarati pesawat sejenis ATR-72/600.
Taxiway bandara 160 meter x 18 meter dan apron 220 meter x 60 meter, yang mampu menampung 4 pesawat ATR-72.
Diberitakan, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terkait penanganan pasca-banjir di sejumlah wilayah di Kalbar.
“Kunjungan Presiden juga terkait pasca-bencana banjir yang beberapa waktu lalu melanda Sintang dan beberapa kabupaten lainnya di Kalbar, dan meresmikan Bandara Tebelian Sintang,” kata Lasarus, dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Pelaksana Harian Bupati Sintang Yosepha Hasnah berujar, penanganan pasca-banjir salah satunya dengan mewaspadai penyakit demam berdarah.
Yosepha mengatakan, pihaknya berencana untuk menyebar alat fogging beserta cairannya ke 21 puskesmas yang ada.
Baca juga: Trauma Masa Lalu Bikin Wanita Pemeran Konten Porno di Bandara YIA Berperilaku Menyimpang
"Biasanya setelah banjir surut, akan banyak nyamuk yang bisa menyebabkan demam berdarah,” kata Yosepha dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Selain itu, Pemkab Sintang telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk pengajuan peralatan fogging beserta obat-obatan.
"Mudah-mudahan Bapak Gubernur Kalbar (Sutarmidji) bisa membantu kita," ucap Yosepha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.