Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Objek Wisata Jabar "Pura-pura" Pakai PeduliLindungi, Ridwan Kamil: di Gerbang Ada tapi Tidak Dicek

Kompas.com - 07/12/2021, 18:10 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengancam memberi sanksi kepada pengelola objek wisata yang tak menerapkan aplikasi PeduliLindungi sesuai prosedur.

Sebab, ia menemukan banyak objek wisata yang hanya melakukan proses screening secara formalitas.

"Kami melakukan sampling dan banyak ditemukan PeduliLindungi itu jadi formalitas yang tidak dipergunakan, seolah-olah ada di pintu gerbangnya tapi tidak lakukan pengecekan," kata Emil, sapaan akrabnya usai rapst Satgas Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Penuhi Janji, Jadi Sopir Sri Sultan HB X dan Ratu Hemas Nostalgia Kisah Cinta di Bandung

Kapolda Jabar "pura-pura" jadi pengunjung, tidak dicek

Bahkan, kata Emil, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana sempat menjadi pengunjung wisata namun tak mendapat pengecekan sesuai aplikasi PeduliLindungi.

"Jadi kami sudah menyiapkan mekanisme sosialisasi akan memberikan sanksi penutupan dan sanksi lainnya jika ditemukan bahwa proses screening kepada pengunjung PeduliLindungi itu tidak dipergunakan semestinya," kata Emil. 

"Pak Kapolda sendiri kemarin melakukan Shadow visitor di sebuah tempat wisata dan beliau sendiri melihat ternyata tidak dilakukan proses yang semestinya," lanjutnya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Ridwan Kamil Siapkan Pengetatan Kegiatan Masyarakat

Akan ada sanksi ke objek wisata dan hotel yang tak patuh screening PeduliLindungi

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan saat ini 85 objek wisata favorit dan 300 lebih hotel yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Kita bersama asosiasi akan mengawasi, kita harus perketat pengawasan sebagai early warning," kata Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com